Harga CPO 22 Juli Berakhir Negatif Tertekan Pelemahan Ekspor

620

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat (22/07) berakhir turun. Pelemahan harga CPO sore ini terpicu pelemahan ekspor.

Pelemaham permintaan tercermin dari penurunan ekspor CPO secara keseluruhan.

Lembaga pemeringkat RAM Ratings Bhd menyatakan bahwa harga CPO telah jatuh dari produksi yang lebih kuat di semester kedua, ekspor lamban dan meningkatnya persediaan.

Tingkat persediaan minyak sawit lokal mulai beringsut naik pada Juni 2016 setelah kontraksi selama enam bulan berturut-turut, karena produkdi yang lebih kuat dan ekspor lebih lambat.

Ekspor minyak sawit lamban di kuartal kedua 2016 setelah pertumbuhan y-o-y dari 11% pada kuartal pertama, karena ekspor CPO dibawa ke depan sebelum pajak ekspor kembali berlaku pada bulan April.

“Secara keseluruhan, ekspor minyak sawit lokal untuk semester pertama 2016 turun 7% y-o-y untuk 7,3 juta ton karena produksi lemah dan harga premium minyak kedelai menyempit. Meningkatnya ketidakpastian mempengaruhi ekonomi global dan pertumbuhan global yang lebih lembut akan terus menimbulkan risiko penurunan harga CPO, “kata RAM Ratings.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini mengalami pelemahan Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif ditutup melemah sebesar -36 ringgit pada posisi 2.320 ringgit per ton.

Lihat : Harga CPO 21 Juli Naik Terdorong Pelemahan Ringgit dan Penguatan Minyak Mentah

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus melemah akan menekan harga CPO. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit serta kondisi permintaan dan pasokan global.

Harga CPO berjangka kontrak Oktober 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.270 ringgit dan 2.220 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.370 ringgit dan 2.420 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here