Harga Emas Menyentuh 12 Bulan Rendah

674

(Vibiznews-Commodity) Harga emas bereaksi sangat sedikit terhadap data GDP AS yang mengecewakan yang menunjukkan lebih lemah daripada pertumbuhan yang diperkirakan dalam kuartal pertama, menurut Department Perdagangan AS.

Perkiraan final dari GDP kuartal pertama menunjukkan ekonomi AS bertumbuh dengan kecepatan tahunan 2% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 2.2%. Ini adalah angka GDP yang ketiga. Bahkan proyeksi pertumbuhan kuartal kesatu pertama kali diperkirakan sebesar 2.3%.

Meskipun pertumbuhan ekonomi AS melemah, harga emas masih terus berjuang untuk naik, dengan emas berjangka Comex bulan Agustus terakhir diperdagangkan pada $1,253.60, turun 0.20% pada hari kemarin. Emas bulan Agustus semalam sempat menyentuh sebentar kerendahan selama 12 bulan pada $1,249.60.

Laporan tersebut mengatakan,”Penurunan di dalam pertumbuhan GDP riil pada kuartal pertama merefleksikan penurunan pada PCE, ekspor, belanja pemerintah lokal dan negara bagian, dan belanja pemerintah federal dan pembalikan arah di dalam investasi yang tetap di residensial. “

Inflasi AS juga sedikit lebih rendah daripada yang diperkirakan dengan Personal Consumption Expenditures (PCE) hanya naik 2.5%, turun dari perkiraan yang kedua sebesar 2.6%. PCE inti, dengan menghilangkan harga energi dan makanan yang volatile dan yang adalah ukuran inflasi yang lebih dipakai oleh Federal Reserve, bertambah 2.3% sesuai dengan perkiraan pasar.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa belanja konsumen, yang merepresentasikan lebih daripada dua pertiga dari aktifitas ekonomi AS, juga direvisi turun untuk kuartal pertama, bertambah 0.9% dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1%, menandai kecepatan yang paling lambat di dalam hampir 5 tahun.

Kenaikan harga emas membutuhkan sejumlah besar berita-berita fundamental yang bullish. Para penjual yang berdasarkan grafik di pasar berjangka telah semakin berani pada minggu ini, ditengah tren turun dari harga emas dan perak. Namun, kedua pasar secara tehnikal saat ini masih sudah “oversold” berdasarkan jangka pendek dan sudah tiba untuk terjadinya “rebound” segera. Juga, rally yang besar pada harga dari minyak mentah baru-baru ini menunjukkan bahwa sektor komoditi mentah telah mencapai harga paling bawahnya dan akan mengalami hari-hari yang lebih baik kedepannya. Banyak harga-harga komoditi pada saat ini dipandang sebagai memiliki kesempatan untuk dibeli, berdasarkan analisa jangka panjang, termasuk komoditi metal berharga.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here