Bursa Asia Akhir Pekan Ditutup Merugi, Bursa Shanghai Lanjutkan Rally

1078

(Vibiznews – Index) – Pada penutupan perdagangan bursa saham Asia akhir pekan hari Jumat (26/07) hampir semua bursa utama alami kerugian, kecuali bursa saham China daratan yang melanjutkan rally perdagangan sebelumnya. Pelemahan saham utama lainnya  karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga yang besar oleh Fed.

Investor memangkas ekspektasi untuk penurunan suku bunga agresif Federal Reserve setelah Bank Sentral Eropa secara tak terduga mempertahankan suku bunga stabil dan mencatat bahwa risiko resesi relatif rendah.

Di bursa saham China daratan, indeks Shanghai Composite   naik 7,18 poin atau 0,24 persen menjadi 2.944,54 di tengah ekspektasi bahwa pasar yang kurang diatur untuk penawaran umum perdana (IPO) dan perdagangan saham dapat membantu menjaga ekonomi China kompetitif pada saat ketegangan perdagangan. Namun indeks Hang Seng Hong Kong  berakhir turun 0,69 persen menjadi 28.397,74.

Saham Jepang melemah karena kekhawatiran laporan pendapatan perusahaan besar seperti saham pembuat peralatan medis digital Omron Corp anjlok 7,5 persen setelah laba operasional konsolidasi kuartal Juni turun 41,2 persen. Indeks Nikkei tergelincir 98,40 poin atau 0,45 persen menjadi 21.658,15 setelah mencapai tertinggi 2-1 / 2 bulan pada hari sebelumnya.  Berita tentang restrukturisasi perusahaan Nissan Motor membuat sahamnya anjlok 3,2 persen.

Bursa saham Seoul ditutup lemah memperpanjang kerugian untuk hari ketiga karena laporan  laba yang lemah, kekhawatiran atas ketidakpastian perdagangan dengan Jepang dan sikap ECB Presiden Draghi yang kurang dovish. Indeks  Kospi turun 8,22 poin atau 0,40 persen menjadi berakhir pada 2.066,26.

Saham LG Household & Health Care, pembuat kosmetik nomor 2 nasional, merosot 6,4 persen di tengah kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan dalam bisnis kosmetiknya.  Kemudian operator portal internet Naver melonjak 5,2 persen setelah memutuskan untuk memisahkan divisi pembayaran mobile-nya.

Pasar saham Australia jatuh setelah tiga sesi kenaikan berturut-turut. Indeks acuan ASX 200 turun 24,60 poin atau 0,36 persen menjadi 6.793,40  dengan anjloknya saham-saham perbankan  besar  antara 0,4 persen dan 1 persen.  Namun terjadi pergerakan naik pada saham-saham pertambangan seperti saham  BHP naik 0,6 persen, Rio Tinto menambahkan 2 persen dan Fortescue Metals Group naik setengah persen.

Saham – saham di bursa Selandia Baru juga turun tajam, dengan indeks acuan NZX 50 berakhir turun 90,67 poin atau 0,83 persen menjadi 10.807,61. Perusahaan Susu a2 kelas berat turun 1,4 persen karena aksi ambil untung setelah kenaikan kuat baru-baru ini sementara Bandara Internasional Auckland turun 2,2 persen.

Di bursa saham Singapura, indeks Straits Times Singapura anjlok  0,8 persen setelah rilis data output industri yang lemah. Sebuah laporan pemerintah menunjukkan bahwa output manufaktur di negara itu turun 6,9 persen tahun ke tahun di bulan Juni, menyusul penurunan 2,0 persen di bulan Mei.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here