Pasar Kembali Terkoreksi, Capital Outflow Terbatas — Domestic Market Outlook, 1-5 April 2024

433
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu lewat ini berakhir dalam koreksi, dengan rupiah terpantau bertengger di 5 bulan terendahnya.
  • JCR kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating RI pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil.
  • Capital outflow di pasar keuangan seminggu lalu agak terbatas sekitar Rp1,4 triliun.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis inflasi IHK pada hari Senin, dan cadangan devisa RI di hari Jumat nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 1-5 April 2024.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir melemah, turun dari area konsolidasinya, ditekan terutama sektor transportasi dan koreksi emiten perbankan, di tengah situasi sengketa pemilu di MK. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya mixed dengan bias melemah. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,83%, atau 61,339 poin, ke level 7.288,813. Untuk minggu berikutnya (1-5 April 2024), IHSG kemungkinan masih konsolidatif dalam bias positif, diincar dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.416 dan 7.454. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.238, dan bila tembus ke level 7.181.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu lanjut melemah ke level 5 bulan terendahnya, oleh rally-nya dollar secara bertahap di tengah estimasi pasar saat menunggu data inflasi PCE Amerika bahwa the Fed masih belum akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat ini, serta capital inflow yang terbatas sekitar Rp1 triliun di pasar SBN, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir merosot 0,44% atau 69 poin ke level Rp 15.880. Sementara, dollar global bergerak rally ke sekitar 1,5 bulan tertingginya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan sempat terkoreksi namun masih uptrend, atau kemungkinan rupiah sempat rebound di oversold-nya namun masih bearish, dalam range antara resistance di level Rp15.909 dan Rp15.953, sementara support di level Rp15.775 dan Rp15.594.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau stabil secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik tipis yield obligasi dan berakhir ke 6,692% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau stabil dengan rebound tipis secara mingguannya.

===

Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil baru-baru ini.

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan utang pemerintah yang terkendali. JCR memperkirakan utang pemerintah akan menurun secara gradual sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan defisit fiskal pemerintah.

Berdasarkan data transaksi 25 – 27 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,36 triliun terdiri dari beli neto Rp0,97 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,59 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,74 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

Pasar investasi memang kerap bergerak tak terduga dan sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomaly”, atau juga “over reactive”. Namun demikian, kalau Anda rajin ikuti ulasan market outlook ini harusnya Anda akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar yang ternyata akurat di situasi aktualnya. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum menikmati sejumlah profit investasi selama ini. Syukurlah bila demikian.

Bagi Anda yang belum menikmati trading profit yang diharapkan, masih ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews! 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting