Pada pekan ini, Lembaga Dana Moneter Internasinal atau IMF baru saja mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. IMF memproyeksikan pada tahun ini pertumbuhan di negara maju akan cukup signifikan pengaruhnya terhadap ekonomi global, sedangkan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang masih akan berlangsung lambat. Namun sayang, proyeksi untuk negara maju tersebut tidak berlaku bagi Amerika Serikat (AS) yang justru diprediksi melambat pada tahun ini.
Namun tidak hanya AS, IMF juga telah menyoroti dampak turunnya harga bijih besi bagi perekonomian Australia. Kemerosotan harga bijih besi menjadi penyebab jatuhnya harga logam sebesar 15 persen sejak September tahun lalu. Dalam prediksinya terbarunya, IMF memperkirakan perekonomian Australia akan tumbuh sebesar 2,8 persen pada tahun ini. Nilai tersebut sedikit jatuh dari prediksi sebelumnya di bulan Oktober 2014, dimana IMF memperkirakan nilainya akan mencapai 2,9 persen.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
