Destatis, tadi malam (2/10) kembali merilis data kinerja manufaktur Jerman periode September 2015 yang dalam publikasi tersebut terlihat masih berhasil duduki fase ekspansi meskipun lajunya sedikit melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Demikian juga dengan kinerja manufaktur zona euro di bulan yang sama juga tercatat masih berhasil duduki fase ekspansi meski lajunya lebih lambat dari yang tercatat di bulan sebelumnya. Melambatnya kinerja manufaktur di zona euro juga tidak lepas dari melambatnya kinerja manufaktur di Jerman dan Italia.
Destatis mencatat bahwa skor PMI manufaktur Jerman pada bulan September lalu turun ke level 52,3 dari yang semula tercatat di level 53,3 pada bulan Agustus lalu. Sementara itu PMI manufaktur zona euro di bulan tersebut juga turun ke level 52 dari yang semula tercatat di level 52,3. Melambatnya kinerja manufaktur di 2 (dua) negara utama zona euro yaitu Italia dan Jerman disebabkan oleh lesunya permintaaan domestik maupun ekspor karena sebagian besar negara-negara tujuan ekspor lebih memilih untuk menahan kegiatan belanjanya akibat pelemahan ekonomi global. Dapat dilihat tren kinerja manufaktur keduanya pada gambar dibawah ini:
Sebelumnya sudah dipublikasikan bahwa laju inflasi zona euro secara tak terduga turun menjadi -0,1 persen pada September lalu, dimana rilis tersebut menunjukkan periode penurunan harga berbahaya bisa kembali ke Eropa. Melambatnya inflasi dan tertahannya kinerja manufaktur di zona euro nampaknya akan menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa (ECB) untuk meningkatkan program stimulus besar yang dimaksudkan untuk menangkal deflasi dan menjaga perekonomian di jalurnya. Seperti diketahui, pada Maret lalu, ECB meluncurkan rencana stimulus lebih dari satu triliun euro sampai September tahun depan untuk mendapatkan inflasi lebih dekat dengan targetnya sebesar dua persen.
Stephanie Rebecca/VM/BNV/ Analyst at Vibiz Research Center
Edior: Asido Situmorang
