Rally dollar Singapura menekan dollar AS pada perdagangan kemarin (5/10), pada hari ini (6/10) setengahnya terhapus. Ini karena ingatan pada fundamental lemah dari domestik Singapura membatasi penguatan mata uangnya. Namun dekmikian dollar Singapura terus berupaya meneruskan fase koreksinya dengan memanfaatkan data fundamental lemah kawasan ekonomi AS.
Pada dasarnya dollar Singapura masih rentan lemah bukan hanya karena sisi lemah fundamentalnya tapi juga karena spekulasi kenaikan suku bunga AS masih eksis. Namun baru-baru ini beberapa data fundamental AS harus memperhitungkan ulang kesempatan kenaikan Fed Rate karena data Non Farm Payroll sama sekali tidak memberikan dukungan.
Sementara itu prospek pergerakan kurs Dollar Singapura pada pari USDSGD hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan (Balance of Trade) AS periode Agustus. Rilis data ini memliki perkiraan defisit yang semakin melebar dari sebelumnya sebanyak $-41.86B.
Memantau pair USDSGD saat ini (10:11:11 GMT) sedang bergulir kisaran 1.4256, naik dari pembukaan 1.4203. Pada perdagangan kemarin(5/10) pair ini mengalami penutupan bearish yang signifikan dari pembukaan 1.4314 dengan capaian rendah 1.4177.
Terhadap Rupiah pada pari SGDIDR ditekan hingga bergulir lemah di kisaran harga 9,984.93. Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs BI, hari ini (6/10) harga jual dollar Singapura mengalami penurunan menjadi 10,165.27 dibandingkan dengan harga jual Senin (5/10) di harga 10,248.59.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat bullish pada pair USDSGD memantul dari harga 1.4200 menandai halangan kuat untuk koreksi lanjutan. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, maka diperkirana pair ini akan menguji kembali support di kisaran 1.4200 tersebut kemudian berpotensi berbalik menguji resisten kisaran 1.4280.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
