Rupiah Selasa Pagi Terkoreksi Ikuti Kejatuhan IHSG

539

Mata uang rupiah mengalami kejatuhan parah pada perdagangan Selasa pagi ini (13/10). Mata uang lokal hancur karena para investor melakukan aksi ambil untung di pasar saham dan valas dalam negeri. Kenaikan mingguan sebesar 9% pekan lalu menyebabkan rupiah terbuka untuk aksi ambil untung.

Rupiah mengalami peningkatan mingguan terbesar sejak tahun 2001 pekan lalu. Selama satu minggu perdagangan mata uang ini telah menghapuskan lebih dari setengah penurunannya dalam satu tahun belakangan. Mengecewakannya sektor tenaga kerja di Amerika Serikat membuat para pelaku pasar memprediksi bahwa Fed bakal menunda kenaikan suku bunga acuan hingga setidaknya tahun 2016 mendatang.

Selasa pagi ini IHSG terpuruk melemah setelah pada perdagangan Senin kemarin ditutup pada posisi paling tinggi sejak tanggal 11 Agustus lalu. Hari ini IHSG kembali ke posisi paling rendah dalam 4 sesi belakangan sehingga membuat rupiah tertekan.

Hari ini rupiah terpantau dibuka pada posisi 13.471,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami pelemahan tajam dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di level 13.408,00 per dollar AS. Saat ini rupiah makin melemah dibandingkan posisi pembukaan. Rupiah sudah membukukan penurunan sebesar 166,00 poin atau 1,24 persen pada posisi 13.574,00 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Sentimen yang mendorong rally rupiah pekan lalu sudah mulai pudar.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi kembali mengetes level support pada posisi 13.700 dan 13.750 per dollar AS. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.500 dan 13.450 per dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here