Dolar Singapura Belum Berhasil Menekan Dolar AS

817

Mata uang dolar Singpara di perdagangan valas hari ini (21/10) tampak kesulitan menekan dollar AS. Pijakan dolar AS mulai kokoh oleh data inflasi inti yang mengalami kenaikan secara tahunan, meski inflasi total di angka negatif dua bulan berturut pada bulan Agustus dan September. Mata uang Singapura telah kehilangan momentum dari melemahnya dollar AS dan kini sudah terhitung tiga hari perdagangan kurs dollar Singapura ditutup melemah.

Tidak ada arahan indikator ekonomi saat ini dari kawasan ekonomi AS dan Singpura sehingga belum ada lagi yang membuat dollar AS melemah atau menguat. Sentimen pelemahan sektor tenaga kerja dan retail sales AS mulai teredam. Dollar Singapura kini rentan melemah oleh situasi pasar equitas dan data inflasi yang aka dirilis hari Kamis (22/10) untuk periode September yang diperkirakan masih di angka negatif secara tahunan.

Memantau kurs dollar Singapura pada pair USDSGD saat ini (07:38:11 GMT) berada di harga 1.3921, bergulir naik dari pembukaan 1.3905. Pada perdagangan kemarin (20/10) pair ini dututup bullish dari pembukaan 1.3874 dengan capaian tinggi 1.3925.

Mengukur kekuatan dollar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR saat ini bergulir di kisaran 9,895.38. Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (21/10) harga jual dollar Singapura naik menjadi  9,902.87 dibandingkan dengan harga jual hari Selasa (20/10) di harga 9,867.49.

Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakn pair USDSGD hari ini berupaya mengatasi resisten 1.3916. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, maka diperkirakan pair ini masih akan melemah jika tidak bisa bertahan di atas 1.3916. Namun koreksi lanjutan akan sampai melampaui 1.4055 di perdagangan berikutnya jika harga berhasil mengatasi  resisten 1.3916.

 

 

 

 

Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here