Dolar Singapura berhasil membalas penguatan dolar AS meski data makro yang dirilis hari ini sama sekali tidak memberikan dukungan. Data inflasi Singapura seperti yang diantisipasi sebelumnya akan memberikan sentimen buruk bagi kurs, kini telah dipublikasikan dan hasilnya kurang memuaskan. Namun dolar Singapura tampkanya berupaya membalas pelemahan selama empat hari yang lalu karena terdukung sentimen gejolak pasar equitas yang menguntungkan.
Kantor Statistik Singapura siang tadi melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan -0.6 persen secara tahunan di bulan September, lebih baik dari laporan sebelumnya -0.8%. Dengan demikian inflasi negatif di Singapura telah berlangsung selama 11 bulan. Tingkat inflasi pada periode yang sama dengan basis bulanan turun menjadi 0% dari bulan Agustus lalu 0.1%.
Penguatan dollar Singapura hari ini juga dipengaruhi oleh data Tingkok serta pengaruh para investor dunia berbondong-bondong memburu pasar ekuitas setelah salah satu bank sentral menyatakan kesediaanya untuk menambah program pelonggaran serta data inflasi lebih baik dari perkiraan. Kondisi penguatan dolar Singapura terhadap dollar AS akan bersifat sementara jika berdasarkan kelemahan makro ekonimi domestik serta data-data positif dari AS.
Memantau pergerakan pair USDSGD saat ini (08:11:11 GMT) bergulir di kisaran 1.3862, turun dari pembukaan 1.3940. Pada perdagangan kemarin (22/10) pair ini ditutup flat dari pembukaan 1.3941 dengan capaian rendah di harga 1.3905.
Mengukur kekutan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR saat ini bergulir di kisaran 9,709.36. Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (23/10) harga jual dollar Singapura turun menjadi 9,784.22 dibandingkan dengan harga jual hari Kamis (22/10) di harga 9,850.53.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD telah berhasil mengikis kelemahan sepanjang pekan ini, tampak harga belum sanggup menyentuh resisten 1.4000 dan berbalik. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, maka diperkirana target selanjutnya akan terbatas suport kisaran 1.3850 kemudain berpotensi menguji kembali resisten kisaran 1.3914.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang