Sterling diperdagangkan menguat terhadap Euro dan mata uang komoditas pada perdagangan kemarin, namun kurang beruntung terhadap dolar AS. Para investor tampaknya mengabaikan pertumbuhan Retail Sales Inggris yang naik 4 kali, sentimen tertsebut tertimpa oleh penguatran dolar karena data klaim pengangguaran AS memuaskan ekspetasi ekonom serta dukungan penjualan rumah AS naik. Kondisi ini membuat Sterling kurang beruntung menghadapi dolar AS.
Tidak ada rilis data pada perdagangan hari ini (23/10) dari kawasan ekonomi Inggris, sehingga pergerakan hingga dua sesi berturut di akhir pekan ini pair GBPUSD bergerak terbatas pada range sempit. Satu-satunya arahan fundamental akan datang di sesi New York Yaitu laporan perkembangan PMI Manufacturing Flash AS dari Markit untuk periode September.
Memantau pair GBPUSD saat ini (08:50:11 GMT) bergulir di kisaran 1.5400, masih dekat dengan penutupan dini hari di harga 1.5393. Sedangkan pada perdagangan kemarin pair ini ditutup melemah dari pembukaan 1.5418 dengan capaian rendah di harga 1.5368 meski telah mencapi tinggi 1.5507.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD telah mendapatkan katalis kuat untuk naik namun tampaknya harga masih terjebak di bawah resisten 1.5500 dan kini lebih dekat dengan suport 1.5400. Berdasarkan harga tinggi dan rendah sebelumnya, jika harga terus melemah maka target support terdekat berada di kisaran 1.5350, dengan resisten terdekat di 1.5450.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang