Para investor global dikabarkan sedang memburu ke kelompok aset yang dipandang aman pada perdagangan pasar hari Senin ini (16/11) setelah akhir minggu lalu Paris diserang teroris yang menyebabkab sedikitnya 132 orang meninggal, mendongkrak harga emas dan minyak mentah sementara euro berada dalam tekanan jual.
Pada Senin ini, harga spot emas terpantau bergerak naik 1 persen ke level US$1,093.00 per ounce-nya dengan US$316 juta atau sekitar 3000 lot berpindah tangan pada 10 menit pertama perdagangan –hampir 10 kali lipat lebih banyak dari biasanya volume di awal pasar, demikian laporan menurut Reuters (16/11). Sementara itu, logam berharga lainnya seperti perak, platinum dan palladium juga menguat sekitar 1 persen. Harga emas dalam negeri saat ini terpantau menaik ke level Rp482,060 per gram-nya.
Mata uang euro terlihat dalam tekanan jual yang besar setelah penyerangan ini, dengan euro melorot hampir 1 persen ke level 130.62 terhadap yen Jepang –level terendahnya sejak April lalu. Sebagian analis pasar memandang bahwa yen telah menjadi pilihan mata uang yang lebih aman dibandingkan dengan Swiss Franc yang negaranya berdekatan dengan Perancis. Di tempat lain, bursa saham Asia hari ini juga umumnya terpukul.
Mata uang yen dan crossing-nya, di sisi lain, juga dalam risiko setelah rilis data GDP Jepang yang mengalami resesi teknikal oleh kontraksi pada data kuartal ketiga ini, demikian dilaporkan CNBC hari ini (16/11).
Mata uang euro dollar terlihat berada di level terendah enam setengah bulannya, di sekitar level 1.0738.
Walaupun pasar dalam suasana kekuatiran, namun harga minyak yang biasanya dalam situasi demikian akan melonjak, telah naik tidak terlalu tinggi. Ini nampaknya karena lemahnya fundamental pasar minyak. Harga minyak brent di pasar terdata meningkat 1 persen, sementara minyak Nymex merangkak hanya 0.9 persen.
Harga minyak, yang biasanya melejit dalam situasi peningkatan risiko geopolitik di Timur Tengah, kali ini agak adem sekalipun Perancis telah melancarkan serangan balasan ke ISIS di Siria.
Analisis Vibiz Research melihat peluang bagi harga minyak untuk segera melewati US$1100 menuju terdekatnya pada US$1111. Ini diprediksi mengingat isyu teror serta pembalasannya kemungkinan masih akan berdurasi cukup panjang. Apalagi adanya ancaman risiko di sejumlah lokasi lainnya seperti di Amerika, Eropa, Singapura, dan yang lainnya. Emas akan tetap menjadi pilihan aset safe haven. Dalam rupiah nampaknya emas mungkin akan beranjak menuju level Rp510,000 per gram-nya.
Jhon P/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang