Indeks MSCI Asia Pacific pada penutupan perdagangan Senin (16/11) menurun -1,01 % pada 132,20, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 133,54
Bursa Asia Pasifik pada perdagangan hari ini didominasi pelemahan. Aksi teror yang terjadi pada Jumat lalu di Paris, Perancis memberikan sentimen negatif bagi bursa global, demikian juga bursa kawasan Asia Pasifik.
Dengan timbulnya kekuatiran keamanan global, maka saham-saham yang terkait bisnis penerbangan, transportasi dan pariwisata termasuk perhotelan mengalami penurunan.
Dari berbagai bursa utama di kawasan Asia Pasifik, bursa Shanghai mengalami lonjakan tertinggi sebesar 0,73% pada 3607.03. Penguatan indeks didorong pernyataan kepercayaan diri dan meyakinkan dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping pada KTT G-20 di Antalya, Turki. Demikian juga dengan mata uang yuan Tiongkok, juga dikenal sebagai renminbi, mendekati harapan pemerintah Tiongkok untuk bergabung dengan mata uang global utama lainnya dalam kelompok Special Drawing Rights (SDR) setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan sinyal positif untuk hal tersebut.
Sedangkan bursa Hongkong jutsru mengalami penurunan signifikan. Bursa Hongkong ditutup negatif -1,72% pada 22010.82. Penurunan signifikan bursa Hong Kong tertekan sentimen negatif tragedi Paris yang menekan saham-saham penerbangan dan yang terkait lainnya di bursa Hongkong. Perlambatan ekonomi Hongkong juga memberikan sentimen negatif bagi bursa Hongkong.
Indeks lainnya yang mengalami penguatan adalah indeks S & P BSE Sensex Index India yang naik 0,58 %.
Sedangkan indeks-indeks utama lainnya sebagian besar melemah. Indeks Kospi Korea Selatan ditutup turun -1,53%. Indeks Straits Times Singapura turun -0,34% dan Indeks Taiex Taiwan turun -0,61 %. Indeks ASX 200 Australia ditutup turun -0,79%.
Untuk perdagangan selanjutnya, perlu diperhatikan data-data indikator ekonomi yang akan dirilis esok hari yang dapat mempengaruhi pergerakan bursa di Asia Pasifik, yaitu :
- RBA Meeting Minutes Australia
- Non-Oil Exports Oktober Singapura
- Unemployment Rate Oktober Hongkong
- Interest Rate Decision Indonesia
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
