Selama setahun terakhir tarif transportasi di Malaysia telah turun cukup besar sehingga mengakibatkan tingkat inflasi negara tersebut secara tahunan menurun pada bulan Oktober lalu dibandingkan bulan sebelumnya. Turunnya inflasi ini hanya sedikit karena diimbangi oleh tingginya harga makanan dan juga minuman beralkohol.
Tingkat Harga konsumen di Malaysia naik 2,5 persen secara tahunan pada bulan Oktober 2015, yang melambat dari 2,6 persen pada bulan September dan berada sedikit di bawah ekspektasi pasar. Tingkat inflasi ini merupakan tingkat terendah sejak bulan Juni.
Dalam laporan Departemen Statistik Malaysia hari ini (20/11) untuk data inflasi tersebut, peningkatan harga terjadi pada makanan & minuman non-alkohol (4,7 persen dari 4,3 persen pada September); minuman beralkohol & tembakau (13,3 persen dari 9,8 persen) ; peralatan rumah tangga & perawatan rutin (3,8 persen dari 3,7 persen); kesehatan (4,7 persen dari 4,6 persen); komunikasi (3,3 persen dari 3,2 persen); jasa rekreasi (2,4 persen dari 2,3 persen); restoran & hotel (4,7 persen dari 4,6 persen) dan aneka barang & jasa (5,8 persen dari 5,6 persen). Sebaliknya, penurunan harga terjadi pada tarif transportasi (-5,7 persen dari -3,8 persen).
Di antara makanan & minuman non-alkohol yang alami kenaikan harga, jenis makanan yang paling tinggi kenaikannya sayuran (12,7 persen dari 10,5 persen) dan produk makanan instan (5,7 persen dari 5,4 persen) serta daging (2,4 persen dari 0,9 persen).
Secara bulanan tingkat harga konsumen naik 0,4 persen pada bulan Oktober, menyusul penurunan 0,3 persen pada bulan sebelumnya. Pada bulan tersebut kenaikan harga didominasi pada tarif transportasi (3,0 persen), harga makanan & minuman non-alkohol (0,2 persen); tarif sewa perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar lainnya (0,2 persen).
Dan untuk sepuluh bulan pertama pada tahun 2015, tingkat harga konsumen naik 2,0 persen. Dibandingkan dengan tingkat inflasi di Inonesia pada periode yang sama, secara tahunan inflasi turun ke posisi 6,25 dari sebelumnya 6,83 sedangkan secara bulanan alami delsi lanjutan -0,08 dari -0,05.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang