Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok awal pekan Senin(23/11), indeks Shanghai berakhir di teritori negatif, turun -19,61 poin atau -0,54% pada 3610.89. Pelemahan bursa Shanghai setelah yuan onshore China Senin jatuh ke level terendah terhadap dolar sejak Agustus demikian juga yuan offshore terus menurun. Bank Rakyat Tiongkok menetapkan tingkat titik tengah di 6,3867 per dolar.
Lihat : Bursa Tiongkok Bergerak Positif Didukung Kinerja Saham Perusahaan Investasi dan Sekuritas
Indeks Shenzhen turun 0,75 persen, indeks ChiNext teknologi berat turun 1,17 persen, dan indeks blue-chip CSI 300 turun sebesar 0,56 persen.
Saham industri Tiongkok ditutup lebih tinggi setelah Pemeintah Beijing menyetujui proyek rel kecepatan tinggi 80,51 miliar yuan ($ 12,60 miliar). Saham CRRC, Cina Komunikasi Konstruksi, dan China Railway Group berada di antara lima gainers di Shanghai Composite pada hari Senin.
Saham maskapai juga turun terkait ancaman keamanan global yang mempengaruhi bisnis perjalanan. Saham Air China, China Southern Airlines, China Eastern Airlines, dan Hainan Airlines semua ditutup melemah.
Saham energi China, Sinopec, PetroChina, dan China Oilfield Services, juga berakhir di zona merah karena penurunan harga minyak.
Untuk perdagangan selanjutnya pada senin mendatang, belum ada rilis data indikator ekonomi, namun perlu terus diperhatikan perkembangan bursa global dan harga komoditas.
Analyst Vibiz Research memperkirakan bahwa pergerakan indeks Shanghai akan bergerak sideways menunggu fundamental yang dapat menggerakkan bursa.
Indeks diperkirakan akan mencoba bergerak pada kisaran Support pertama pada posisi 3.573 poin, jika pergerakan indeks berhasil menembus Support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus Support kedua pada posisi 3.525.
Sebaliknya jika harga berbalik menguat akan menembus Resistance pertama pada posisi 3.667 poin, jika pergerakan indeks berhasil menembus Resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus Resistance kedua pada posisi 3.728 poin.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
