Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini (4/01/16) umumkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) Indonesia pada bulan Desember 2015 lalu terjadi kenaikan dari inflasi bulan sebelumnya. Namun secara tahunan inflasi bangsa ini turun ke posisi inflasi terendah sejak bulan Maret 2010 yang juga lebih rendah dari bulan November.
Meski secara bulanan terjadi kenaikan harga pada hampir semua kelompok pengeluaran namun jika dibandingkan dengan bulan November tahun lalu kenaikan harga bulan keduabelas tahun ini lebih rendah. Inflasi tahunan untuk bulan Desember lalu merupakan tingkat inflasi yang terendah dalam 5 tahun terakhir dan menjauhi target inflasi tahunan 4%(+/-1%).
Laporan BPS siang ini menunjukkan inflasi yang terjadi pada bulan Desember naik 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,99. Dan secara tahunan tingkat inflasi turun menjadi 3,35% pada bulan Desember, dan secara sepanjang bulan Januari hingga bulan Desember tingkat inflasi 3,35% juga.
Kenaikan inflasi bulanan diatas disumbang oleh kenaikan harga produk makanan yang naik 3,20 persen; produk minuman,rokok, dantembakau 0,50 persen; tarif air, listrik, gas, danbahan bakar naik 0,40 persen; biaya medis naik 0,09 persen; biaya pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen. Namun sebaliknya harga barang yang alami penurunan pada bulan November harga produk sandang yang turun 0,23 persen.
Penurunan inflasi tahunan ke posisi terendah dalam 5 tahun terakhir dipicu oleh penurunan biaya transportasi hingga 1,53 persen, setelah terjadi kenaikan 3,47 persen pada bulan November. Inflasi inti naik 3,95 persen,
Dalam rilis resmi BPS siang ini juga tercatat bahwa komponen inti pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 3,95 persen, turun dari 4,77 persen pada bulan sebelumnya. Ini adalah angka terendah sejak Juni 2013.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang