Pergerakan poundsterling semakin hancur lebur masuki hari ketujuh ambruknya perdagangan nilai mata uang tersebut di pasar forex meski sempat menguat diawal perdagangan sesi Asia. Namun sesi Eropa hari Selasa (5/01) terkoreksi kembali oleh tingginya temperatur kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi dan politik global meski rilis kinerja sektor konstruksinya menggembirakan.
Data PMI konstruksi Inggris yang dirilis oleh Markit sore ini menunjukkan kinerja sektor konstruksi negara tersebut alami peningkatan, dilihat dari data PMI bulan Desember yang naik dari 55,3 menjadi 57,8.
Pasar menghiraukan data tersebut dan memilih memburu aset safe haven dan juga dollar pasca ketegangan politik di Timur Tengah kekhawatiran buruknya ekonomi global. Di kawasan Timur Tengah terpantau beberapa negara yang dipelopori Arab Saudi memutuskan hubungan dengan negara Iran, sedangkan kekhawatiran ekonomi global dipicu oleh kondisi ekonomi dan investasi di Tiongkok.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS perdagangan sore ini terpantau terkoreksi naik dari perdagangan sesi Asia yang menurun dari rally 2 hari yang sudah terbentuk. Sepinya data fundamental malam ini masih mampu membuat dollar diminati oleh sentimen yang terjadi di pasar global diatas.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:35:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka kuat pada 1.4716 di awal perdagangan (00.00 GMT), pair GBPUSD turun 39 pips atau 0,3% dan nilai bergulir berada pada 1,4677.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan besok, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun terus ke kisaran support 1.4647 – 1.4580. Namun jika terjadi revisi dapat naik ke kisaran resisten 1.4732 – 1.4799.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang