Upah pekerja di Jepang rata-rata pada bulan November turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir meskipun Perdana Menteri Shinzo Abe sudah menyerukan kepada semua perusahaan di negeri tersebut untuk membayar pekerja lebih tinggi.
Upah riil yang disesuaikan dengan tingkat inflasi menurun 0,4% dari tahun sebelumnya, menandai penurunan pertama sejak Juni 2015, menurut data yang dirilis hari Jumat (8/01) oleh Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.
Keseluruhan upah tunai untuk pekerja Jepang di bisnis dengan lima atau lebih karyawan flat di bulan November, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 0,7% pada bulan Oktober. Selain itu dilaporkan gaji pokok alami kenaikan 0,5% dari tahun sebelumnya.
Pemerintah telah aktif mendorong perusahaan untuk meningkatkan upah demi membantu konsumsi rumah tangga terhadap rendahnya harga bahan bakar dan pemulihan ekonomi lebih lanjut. Gubernur
Bank of Japan Haruhiko Kuroda baru-baru ini mengungkapkan pertumbuhan upah merupakan faktor penting untuk mencapai target inflasi 2% bank sentral.
Semua mata sekarang tertuju pada pembicaraan antara pemerintah dengan Federasi Bisnis di Jepang untuk meningkatkan upah tahunan, sehingga dapat mendukung program pertumbuhan ekonomi Jepang yang merosot setahun lalu.