Pada pembukaan perdagangan bursa Korea Selatan Senin (18/01), Indeks Kospi dibuka negatif, terpantau turun -5,80 poin, atau -0,31 persen, pada 1873.07. Pelemahan indeks Kospi tertekan kinerja buruk saham perminyakan dan saham blue chip.
Lihat : Akhir Bursa Korsel Tertekan Sentimen Perlambatan Ekonomi Domestik dan Tiongkok
Harga minyak mentah dunia merosot ke bawah $ 30 per barel pada penutupan perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (16/01) imbas lanjutan merosotnya pasar saham Tiongkok dan prospek kenaikan ekspor minyak mentah Iran memperdalam kekhawatiran kekenyangan pasokan minyak mentah global.
Harga minyak mentah berjangka memperpanjang kejatuhan mereka selama perdagangan Asia. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 2,18 persen pada $ 28,78 per barel, setelah turun 6,33 persen pekan lalu. Minyak mentah berjangka Brent turun 2,66 persen di $ 28,17 per barel; itu jatuh 8,27 persen selama pekan lalu.
Pada awal perdagangan saham pagi ini, saham perminyakan Korea Selatan seperti saham S-Oil, SK Innovation, dan GS Holdings turun antara 0,38 persen hingga 1,67 persen.
Demikian juga saham blue chip sebagian besar turun, dengan saham Samsung Electronics turun 2,56 persen, Hyundai Motor turun 1,44 persen dan saham Posco tergelincir 0,93 persen.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,30 poin atau -0,13% pada posisi 228.75, turun dari penutupan sebelumnya pada 229.05.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi berpotensi melemah terbatas merespon pelemahan harga minyak mentah dan mencermati kekuatiran perlambatan Tiongkok. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 225.62-222.27 dan kisaran Resistance 231.35-234.44.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
