Arus Investasi Tiongkok Mendelep, FDI Tahunan Turun Pertamakalinya

501

Departemen Perdagangan Tiongkok (MOC)  melaporkan dana investasi asing langsung (FDI) ke negeri tersebut menurun drastis, dan  penurunan investasi pada bulan Desember 2015 tersebut merupakan penurunan tahunan pertama sejak Agustus 2014.

Seperti yang diumumkan oleh MOC hari Rabu (20/01) FDI pada bulan Desember mencapai 77020000000 yuan (12230000000 dolar AS). Jumlah ini merupakan penurunan yang lebih  tinggi dari  bulan yang sama tahun 2014, yang disebabkan anjloknya nilai mata uang dan kondusi pasar yang kurang kondusif. 

Meskipun terjadi  penurunan FDI pada bulan Desember, namun total FDI untuk seluruh tahun 2015 alami kenaikan hingga  6,4 persen dari pencapaiaan tahun  2014 menjadi 126,27 miliar dolar AS. Pertumbuhan FDI Tiongkok terlihat  pasang surut dalam 11 bulan pertama tahun 2015, meningkat bagus hingga  22 persen pada Agustus sebelum  turun terus ke 1,9 persen pada bulan November.

Pada bulan Desember, lebih dari 2.000 perusahaan yang didanai asing  baru didirikan negeri tersebut, atau alami kenaikan 17,9 persen dari tahun sebelumnya.  Sepanjang tahun 2015 sumber FDI datang  dari ASEAN, Uni Eropa,  Hong Kong dan Makau alami peningkatan, sedangkan FDI dari Jepang, Amerika Serikat dan Taiwan turun.

FDI ini merupakan salah satu komponen indikator terpenting dalam sebuah negara yang menunjukkan bagaimana minat investor asing terhadap negaranya, dalam hal ini menunjukkan bagaimana minat investor asing terhadap Tiongkok. Meskipun memang FDI bagi Tiongkok bukanlah driver utama yang menjadi penggerak perekonomiannya karena sampai saat ini, kontributor terbesar terhadap perekonomian Tiongkok masih berdasarkan basis ekspor.

Jika flashback ke belakang maka tercatat bahwa arus masuk FDI ke Tiongkok bukukan kenaikan sebesar 1,7 persen pada tahun 2014 lalu dimana kenaikan tersebut berhasil memecahkan rekor dengan nilai inflow FDI sebesar $ 119.600.000.000. Sedangkan investasi langsung keluar (ODI) nya melonjak 14,1 persen juga ke rekor tertingginya yaitu sebesar $ 102.000.000.000. Sementara itu pada tujuh bulan pertama tahun 2015 ini, nilai ODI Tiongkok melonjak cukup tinggi hingga 20,8 persen atau sebesar $ 63.500.000.000, tambahnya, meskipun masih dibawah nilai inflow FDI nya.

Terkait tingginya nilai  capital outflow dari negara ini, pemerintah Tiongkok telah mendorong perusahaan-perusahaan di negaranya untuk berinvestasi di luar negeri supaya dapat menambah cadangan devisa Tiongkok dan juga untuk membantu perusahaan lokal agar lebih kompetitif. Kondisi ekonomi Tiongkok yang sedang kurang menarik sekarang ini menjadi pemicu utama mengapa banyak investor asing yang akhirnya lebih memilih keluar dari negara ini dan menjadi lahan baru yang dinilai lebih potensial pada jangka pendek maupun menengah.

 

 

H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here