Ekspor Jepang Anjlok Terendah Lebih 3 Tahun

554

Ekspor Jepang anjlok, turun tajam mencapai terendah lebih dari tiga tahun pada bulan Desember dari tahun sebelumnya, membangkitkan kekhawatiran dari kontraksi ekonomi pada kuartal akhir 2015 akibat perlambatan ekonomi di Tiongkok dan pasar negara berkembang.

Departemen Keuangan Jepang pada Senin merilis hasil ekspor turun 8,0 persen pada tahun ini hingga Desember, turun untuk bulan ketiga berturut-turut, menandai penurunan terbesar sejak September 2012. sedangkan penurunan tahunan 6,8 persen diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Data ekspor yang lemah tersebut membawa Bank of Japan di bawah tekanan untuk bertindak sedini mungkin untuk mereviewnt di pertemuan kebijakan BOJ pada tanggal 28-29 Januari ini, sebagai jatuhnya harga minyak yang menekan pada ekspektasi inflasi sementara kekhawatiran atas perlambatan global Tiongkok dan merosotnya pasar saham.

Bank sentral diperkirakan akan memangkas proyeksi inflasi untuk tahun fiskal dari April hingga mungkin di bawah 1 persen minggu ini, jauh di bawah target 2 persen.

“Mengingat penurunan impor, permintaan domestik cenderung merosot dan dengan demikian kemungkinan besar bahwa perekonomian mengalami kontraksi pada bulan Oktober-Desember,” kata Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities.

Secara musiman yang disesuaikan, ekspor turun 3,8 persen pada Desember dari bulan sebelumnya, data menunjukkan.

Ekspor ke Tiongkok, mitra dagang terbesar Jepang, turun 8,6 persen pada Desember dari tahun sebelumnya, turun untuk bulan kelima berturut-turut, terseret oleh pengiriman bahan kimia dan komponen elektronik.

Pengiriman ke Asia, yang menyumbang lebih dari setengah dari ekspor Jepang, turun 10,3 persen pada laju tahunan hingga Desember.

Ekspor ke Amerika Serikat, pasar utama lain untuk barang-barang Jepang, turun 3,4 persen secara tahunan pada bulan Desember, dipimpin oleh pengiriman mesin pertambangan dan baja dan logam mesin pengolahan. Pengiriman ke EU tumbuh 3,1 persen.

Sementar itu Impor turun 18,0 persen pada laju tahunan hingga Desember, dibandingkan perkiraan median untuk 16,4 persen penurunan tahunan, membawa neraca perdagangan surplus ¥ 140,2 miliar ($ 1,18 miliar).

Ekonomi Jepang sedikit menghindari resesi pada bulan Juli-September, dan analis telah melihat risiko kontraksi akibat kelemahan dalam konsumsi swasta dan belanja modal.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here