Disaat dollar AS sedang melemah terhadap banyak major akibat keputusan the Fed yang tidak mengubah suku bunganya dan tidak memberikan sinyal kenaikan suku bunga lanjutan untuk tahun 2016, kurs yen tidak mampu mengambil pijakan untuk kuat mengikuti euro yang berhasil raaly.
Lemahnya kekuatan yen pada perdagangan sesi Asia pagi ini (28/01) dipicu oleh sentimen data retail sales Jepang bulan Desember pagi ini. Jika pelemahan pagi ini terus bertahan sampai sesi Amerika berakhir maka yen dalam posisi anjlok selama 3 hari berturut.
Dari laporan Kementrian Ekonomi Jepang pagi tadi bahwa omset ritel negeri tersebut masih alami kontraksi mengikuti kondisi bulan sebelumnya secara tahunan. Dan secara bulanan omset turun drastis dibandingkan dengan bulan November. Dan sepanjang tahun 2015 omset ritel alami penurunan menjadi 0,4% dari periode tahun sebelumnya 1,7%.
Pergerakan kurs yen di sesi Eropa (03:00:35 GMT) masih lemas terhadap dollar AS, USDJPY dibuka kuat pada 118,63 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs yen turun 17 pips atau 0,1% dan nilai pair bergulir berada pada 118,80.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan nanti, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY dapat naik ke level 119.17-119,40, namun jika tidak berhasil tembus maka akan terjadi koreksi turun ke kisaran 118,19- 117,62.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang