Bursa Asia Berakhir Anjlok, Saham Perbankan Berguguran

1828

Bursa Asia ditutup melemah tajam pada hari Selasa (09/02), terpengaruh pelemahan bursa Wall Street dan dan bursa saham Eropa. Saham-saham perbankan di Jepang dan Australia juga turun menjadi penekan turunnya indeks saham.

Indeks utama Bursa Asia yang diperdagangkan hari ini adalah indeks ASX 200 di Australia dan indeks Nikkei di Jepang. Banyak pasar Asia tetap tertutup untuk Tahun Baru Imlek. Bursa Tiongkok dan Taiwan ditutup selama seminggu, sementara pasar di Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Vietnam ditutup pada hari Selasa.

Dari bursa Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok, ditutup turun tajam -918,86 poin, atau -5,40 persen, di 16,085.44, jatuh untuk lima dari enam sesi terakhir.

Pasangan dolar-yen turun 0,97 persen pada 114,73, menekan tingkat terendah sejak 2014. Saham Eksportir Toyota, Nissan, Honda dan Sony ditutup antara 6.12 persen hingga 7.21 persen. Penguatan yen adalah negatif bagi eksportir karena mengurangi pendapatan luar negeri mereka bila dikonversi ke dalam mata uang lokal.

Saham-saham perbankan Jepang juga turun karena kekhawatiran akan profitabilitas mereka setelah bank sentral memperkenalkan kebijakan suku bunga negatif pada 29 Januari. Saham Mitsubishi UFJ turun 8,73 persen, saham SMFG turun 8,97 persen dan saham Mizuho Financial tergelincir 6,22 persen.

Ringkasan resmi pertemuan bank sentral, yang dirilis Senin, menunjukkan anggota Bank of Japan berjuang terhadap keputusan untuk mengadopsi suku bunga negatif, meningkatkan kekhawatiran tentang ‘profitabilitas dan bahwa negara-negara lain bank pembuat kebijakan juga akan memotong suku bunga.

Dalam berita ekonomi penting lainnya, hasil obligasi pemerintah Jepang benchmark 10-tahun mencapai di bawah nol persen untuk pertama kalinya pada catatan Selasa pagi karena investor terus membeli surat utang yang terpicu dari keputusan suku bunga negatif bulan lalu oleh Bank of Japan.

Sedangkan dari bursa Australia, indeks ASX 200 ditutup turun -143,29 poin, atau -2,88 persen, pada 4,832.10, tertekan oleh penurunan tajam dalam sektor energi, material dan keuangan, yang turun antara 1,10 persen hingga 4,11 persen.

Sedangkan saham-saham perbankan turun. Big Four bank Australia, ANZ, Commonwealth Bank of Australia, Westpac dan NAB, ditutup turun antara 3,96 persen hingga 4,78 persen.

Sementara harga minyak mentah terus bergerak volatil, jatuh semalam setelah pertemuan antara Arab Saudi dan Venezuela pada akhir pekan berakhir dengan sedikit tanda-tanda koordinasi untuk mengatasi banjir pasokan global. Selama jam Asia, minyak mentah berjangka AS naik 0,94 persen di $ 29,97 per barel, setelah jatuh 3,88 persen pada perdagangan semalam. Minyak mentah patokan global Brent datar di $ 32,88 per barel, setelah sebelumnya turun 2,85 persen selama jam perdagangan AS.

Merespon pergerakan harga minyak mentah, saham-saham energi sebagian besar turun. Di Australia saham Santos jatuh 4,97 persen, saham Woodside Petroleum turun 2,48 persen. Di Jepang, saham Inpex turun 6,35 persen dan saham Japan Petroleum lebih rendah 5,71 persen.

Harga emas spot juga diperdagangkan flat di $ 1,191.40 per ons selama jam Asia. Semalam, emas berjangka untuk pengiriman April melonjak 3,47 persen menjadi ditutup pada $ 1,197.90 per ons, setelah menembus di atas $ 1.200 untuk pertama kalinya sejak Juni. Logam mulia, dianggap sebagai investasi safe haven selama masa gejolak pasar, juga mencatat hari terbaiknya perdagangan sejak Desember 2014.

Saham penambang emas naik, dengan saham Newcrest naik 8,25 persen, saham Alacer Gold naik 6,30 persen, saham Evolution Mining naik 6,41 persen dan saham Kingsgate melonjak 16 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan bursa Asia besok, akan mencermati pergerakan bursa AS dan Eropa nanti malam, juga pergerakan harga minyak mentah.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here