Kinerja positif dan perbaikan ekonomi terus berlanjut di Indonesia. Sore ini Bank Indonesia merilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV-2015 yang kembali tercatat surplus sebesar US$4,4 miliar, setelah selama dua triwulan mengalami defisit sejak kuartal pertama 2015.
Perbaikan NPI triwulan IV-2015 ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial sebesar US$9,5 miliar yang melampaui defisit transaksi berjalan sebesar US$5,1 miliar (2,39% PDB). Kenaikan surplus pada triwulan terakhir tahun lalu lah yang membuat posisi cadangan devisa kita meningkat dari US$101,7 miliar pada Q3 2015 menjadi US$105,9 miliar pada Q4 2015.
Lihat: Posisi Cadangan Devisa Bulan Januari
Namun untuk neraca transaksi berjalan tanah air pada Q4 2015 masih alami defisit bahkan semakin bertambah dari periode sebelumnya, namun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 posisi defisit transaksi berjalan Indonesia lebih baik. Defisit transaksi berjalan Q4 2015 tercatat -US$5,1 miliar sedang Q3 2015 hanya US$ 4,2 miliar (1,94% PDB), dan untuk defisit transaksi berjalan Q42014 sebesar US$6 miliar.
Meningkatnya defisit transaksi berjalan tersebut disuumbang oleh peningkatan impor khususnya pada kelompok barang modal, diikuti oleh kelompok barang konsumsi dan bahan baku. Sementara itu, ekspor nonmigas terkontraksi 4,2% (qtq) dipengaruhi oleh permintaan global yang masih lemah dan terus menurunnya harga komoditas. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas menyusut seiring turunnya volume impor minyak dan harga minyak mentah dunia.
Bank Indonesia menilai NPI triwulan IV-2015 yang kembali tercatat surplus tidak terlepas dari kontribusi positif bauran kebijakan yang telah dilakukan BI bersama dengan Pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan sektor eksternal.
H Bara/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang