Ekonomi zona euro tumbuh pada kecepatan yang sama pada kuartal terakhir 2015 seperti dalam kuartal ketiga dengan produksi industri jatuh pada bulan Desember, demikian data menunjukkan, menandai perlambatan dari paruh pertama tahun ini dan menambah dorongan untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.
Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, mengatakan produk domestik bruto di 19 negara euro naik 0,3 persen secara kuartal dalam tiga bulan terakhir tahun lalu, sama seperti pada periode Juli-September dan seperti yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Secara tahunan, ekonomi zona euro tumbuh 1,5 persen, juga sesuai dengan perkiraan para ekonom, namun turun dari hasil secara tahunan sebelumnya pada 1,6 persen.
Sedangkan data produksi industri zona euro turun 1 persen secara bulanan di bulan Desember, dan jatuh 1,3 persen secara tahunan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan bulanan 0,3 persen dan kenaikan tahunan 0,8 persen dalam produksi industri.
Para ekonom mengatakan tingkat pertumbuhan GDP tersebut tidak akan cukup untuk menghasilkan tekanan inflasi yang cukup untuk mengambil harga pertumbuhan hingga target Bank Sentral Eropa dari bawah, tapi dekat dengan 2 persen per tahun dari 0,4 persen pada Januari.
“Kami terus berpikir bahwa pelonggaran moneter lebih lanjut diperlukan, dengan penurunan suku bunga kebijakan lebih lanjut dari Maret dan seterusnya,” kata Nick Kounis, ekonom di ABN Amro dalam sebuah catatan yang diterbitkan sebelum rilis data.
“Namun, stimulus fiskal yang lebih, dalam bentuk investasi publik di negara-negara yang memiliki ruang untuk manuver, dan reformasi struktural yang lebih luas, juga diperlukan untuk mendukung kebijakan moneter,” katanya.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
