Ekspor Tiongkok anjlok -11,2 persen pada tahun pada bulan Januari, sedangkan impor merosot -18,8 persen, tergelincir jauh lebih besar dari yang diperkirakan oleh analis.
Sedangkan menurut analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan penurunan 1,9 persen di ekspor Januari, dan penurunan 0,8 persen pada impor.
Sedangkan Surplus Perdagangan Tiongkok mencatatkan hasil $ 63,3 miliar pada bulan Januari, meningkat dari ekspektasi analis dari surplus $ 58,85 miliar.
Pada bulan Desember, ekspor Tiongkok turun 1,4 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan impor turun 7,6 persen.
Ekspor yang berdenominasi yuan menunjukkan penurunan 6,6 persen pada bulan Januari dan impor turun 14,4 persen dari tahun lalu. Hasil tersebut membuat Tiongkok memperoleh surplus perdagangan sebesar 406,2 miliar yuan pada bulan tersebut.
Tingkat pertumbuhan ekonomi China melambat ke level terendah 25-tahun pada 6,9 persen pada tahun 2015, dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia terus bergeser jauh dari sektor manufaktur.
Ekonomi tumbuh 6,8 persen pada kuartal keempat 2015 dari periode yang sama tahun lalu, data resmi menunjukkan pada bulan Januari.
Untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan, para pembuat kebijakan Tiongkok telah mengambil langkah-langkah pelonggaran, termasuk pemotongan suku bunga dan rasio persyaratan cadangan dari bank sentral.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
