Mengakhiri perdagangan forex hari kedua pekan ini, Rabu dini hari tadi (17/02) dollar AS kembali berhasil memimpin perdagangan forex mengikuti perdagangan selanjutnya kecuali terhadap yen. Yen masih mampu mengalahkan dollar berpijak pada anjloknya harga minyak mentah, dan menjebloskan dollar ke posisi terendah 16 bulan.
Harga minyak mentah anjlok mengkoreksi rally 3 hari perdagangan sebelumnya menerima sentimen negatif dari masih ngambangnya kesepakatan Arab Saudi dengan Rusia untuk memangkas produksi minyak mentah mereka. Harga minyak mentah jatuh kembali ke kisaran harga dibawah US$30 per barel setelah diawal perdagangan sempat menembus kisaran harga diatas level tersebut.
Pelemahan harga minyak mentah juga membuat kurs komoditas yang diawal perdagangan sempat menguat, anjlok kembali seperti aussie dollar, dollar Canada dan juga kiwi dollar. Demikian juga kurs poundsterling dan euro terpukul cukup keras meski sempat menguat oleh rilis data ekonomi baik dari kawasan Euro maupun Inggris. Dari Inggris data inflasi negara tersebut berhasil meningkat diatas periode sebelumnya dan juga ekspektasi, demikian euro dibantu oleh data sentimen konsumen Jerman oleh survey ZEW.
Lihat: Euro Sesi Eropa 16/02/16 Bangkit Meski Survey ZEW Turun Drastis
Kuatnya dollar perdagangan semalam juga mendapat suntikan tenaga dari perhatian pasar terhadap perkembangan konsisi ekonomi Tiongkok terkini yang baik pasca rekor pinjaman denominasi yuan pada bulan Januari lalu. Sentimen ini juga yang berhasil mengangkat bursa saham setelah libur satu hari dalam rangka President Day.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang