Kondisi Dollar Sesi Eropa 23/02/16 Menyerah Terhadap Yen

537

Pergerakan  dollar AS pada perdagangan sesi Eropa hari Selasa (23/02) ambruk kembali setelah perdagangan sebelumnya berhasil cetak penguatan tertinggi dalam 2 pekan untuk indeks dollar yang disebabkan pasar memburu kembali aset safe haven seperti yen dan emas. Pasar kecewa perdagangan aset beresiko di pasar global kehilangan profitnya pasca anjlok parahnya pound dan euro hingga sesi Eropa.

Selain itu pasar juga mencermati anjloknya kembali harga minyak mentah yang sebelumnya terangkat  ke posisi harga tertinggi dalam perdagangan 2 pekan terakhir sehingga meninggalkan perdagangan dollar AS. Namun dollar masih tampak menguat terhadap kurs komoditas pasca anjloknya harga minyak mentah kecuali terhadap aussie.

Terhadap euro dan pound, dollar masih unggul terhadap euro yang didukung sentimen negatif data perkiraan kondisi bisnis di Jerman bulan Maret yang mengecawakan pasar. Sentimen negatif semakin kuat ketika Ifo Institute For Economic Research umumkan skor nilai sentimen bisnis negari Jerman turun ke posisi 105,7 setelah periode sebelumnya 107,3.

Sedangkan kurs pound semakin babak belur merespon rencana referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa ditetapkan David Cameron sebagai PM Inggris pada tanggal 23 Juni nanti. Pekan lalu kurs ini sempat naik oleh usaha PM Inggris untuk gagalkan Brexit namun penolakan Walokota London kembali ambrukkan mata uang ini.

Indeks dollar sejak awal perdagangan sesi Asia masih bergerak positif namun masuki sesi Eropa berbalik arah oleh sentimen buruk aset beresiko diatas. Dan untuk perdagangan sesi malam, pelaku pasar forex tampaknya akan terus meninggalkan dollar mencermati data ekonomi Amerika seperti data existing home sales dan juga CB Consumer Confidence yang diperkirakan menurun dari periode sebelumnya.

Untuk pergerakannya di pasar spot terkini, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya alami penurunan 0,1% setelah dibuka pada posisi 97,35 dan kini sedang bergerak pada kisaran 97,26.

 

 

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here