Pertumbuhan Ekonomi Jepang Kuartal Akhir 2015 Melambat

672

Ekonomi Jepang kontraksi kurang dari yang diperkirakan pada kuartal akhir 2015 dengan konsumsi swasta tetap lemah, menggarisbawahi tantangan utama yang dihadapi Shinzo Abe dalam memulihkan pertumbuhan di tengah meningkatnya tekanan luar negeri.

Ekonomi lemah menekan Bank of Japan untuk memperluas stimulus moneternya, meskipun pembuat kebijakan bank sentral tetap berhati-hati untuk pertemuan review minggu setelah mengadopsi suku bunga negatif di akhir Januari.

Pertumbuhan lamban juga meningkatkan spekulasi pasar bahwa Abe dapat menunda kenaikan pajak konsumsi kedua untuk 10 persen dari 8 persen dijadwalkan pada bulan April tahun depan, beberapa analis mengatakan.

Negara ekonomi ketiga terbesar di dunia ini menyusut 1,1 persen secara tahunan pada bulan Oktober-Desember, kurang dari perkiraan awal kontraksi 1,4 persen, data Kantor Kabinet menunjukkan pada Selasa (08/03). Sedangkan perkiraan pasar rata-rata kontraksi 1,5 persen.

japan-gdp-growth-annualized (1)

Pertumbuhan belanja modal direvisi naik ke peningkatan 1,5 persen dari kenaikan awal 1,4 persen, demikian data produk domestik bruto (PDB) ditunjukkan.

Konsumsi swasta turun 0,9 persen, sedikit lebih dari penurunan awal 0,8 persen. Secara bersama-sama, permintaan domestik turun 0,4 persen dari pertumbuhan, melawan kontribusi negatif awal 0,5 persen.

Lihat : Cadangan Devisa Jepang Februari Tertinggi Dalam 1 Tahun

Menteri Ekonomi Nobuteru Ishihara mengatakan tidak ada perubahan pandangan pemerintah bahwa fundamental ekonomi Jepang kuat.

Tapi dengan kekuatiran konsumen dan pengecer berjuang untuk menaikkan harga, upaya Abe untuk mengangkat ekonomi mengatasi dekade deflasi dan stagnasi berada di bawah ancaman.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi Jepang untuk tumbuh 0,9 persen secara tahunan pada Januari-Maret. Tetapi beberapa di antara mereka yang disurvei memprediksi kontraksi termasuk Deutsche Securities, yang mengharapkan perekonomian menyusut 1,0 persen.

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Senin bank sentral akan meneliti efek dari suku bunga negatif pada perekonomian untuk saat ini, menunjukkan bahwa tidak ada ekspansi segera untuk stimulus yang akan datang.

Namun, ekspor lamban mungkin akan memaksa BOJ untuk memangkas proyeksi ekonomi dan harga tahun fiskal berikutnya di sebuah tinjauan kuartalan pada bulan April, sumber mengatakan, menjaga pembuat kebijakan di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk meningkatkan pertumbuhan.

 

Freddy/VMV/VBN/Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here