Indeks Shanghai 15 Maret Berawal Negatif Tergerus Pelemahan Yuan

637
bursa shanghai

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Selasa (15/03), Indeks Shanghai dibuka negatif, saat ini terpantau turun -7,82 poin atau -0,27 persen pada 2851.68. Pelemahan indeks Shanghai tertekan pelemahan Yuan dan kewaspadaan mencermati hasil pertemuan bank-bank sentral.

Lihat : Indeks Shanghai 14 Maret Ditutup Positif Terdorong Pernyataan Dukungan Regulator

Bank Rakyat Tiongkok melemahkan tingkat referensi harian yuan paling lemah sejak Januari pada hari ini sebelum pasar dibuka, dengan membuat mata uang offshore turun. Bank Rakyat Tiongkok memotong kurs tetap yang membatasi onshore bergerak untuk 2 persen di kedua sisi, dengan 0,26 persen ke 6,5079 dolar. Yuan melemah terhadap dolar, dengan perdagangan pasangan dolar / yuan naik 0,14 persen di 6,5073.
 
Dengan ekonomi global yang melambat dan banyak negara menghadapi tekanan deflasi, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok, maka  perhatian investor adalah pada keputusan kebijakan dari bank sentral utama dunia pekan ini.
 
Bank of Japan akan menyimpulkan hasil pertemuan kebijakan pada hari Selasa, diikuti oleh pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu dan Bank of England dan Bank Nasional Swiss pada hari Kamis.

Sedangkan dari berita ekonomi Tiongkok, data indikator ekonomi yang diumumkan akhir pekan ini menunjukkan pelemahan.

Pinjaman baru Yuan Bank Rakyat Cina membukukan hasil 726.6 miliar yuan ($ 111,80 miliar) pada bulan Februari, turun dari perkiraan dan mundur dari pinjaman yang berlimpah pada bulan Januari, disaat bank sentral berjanji melakukan pelonggaran kebijakan untuk mendukung ekonomi yang melambat.

Bank sentral berusaha untuk mengucurkan likuiditas untuk mendukung perekonomian dan menahan tekanan dari reformasi struktural, namun para pejabat telah memperingatkan bahwa pelonggaran berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada yuan.

Lihat : Pinjaman Baru Yuan Tiongkok Februari Menurun Tajam

Demikian juga Pertumbuhan produksi industri Tiongkok melambat lebih lanjut dalam dua bulan pertama 2016 di tengah upaya Beijing untuk mengurangi kelebihan kapasitas produksi di sektor ini.

Nilai tambah produksi industri di China naik 5,4% pada periode Januari-Februari dari tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan 5,9% di bulan Desember, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan pada hari Sabtu.

Produksi industri, sebagai indikator untuk pertumbuhan ekonomi, diperkirakan bertumbuh 5,6% oleh 17 ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.

Lihat : Produksi Industri Tiongkok Merosot Dua Bulan Berturut

Gubernur Bank Rakyat China (PBOC), Zhou Xiaochuan mengatakan pada akhir pekan bahwa bank sentral tidak akan mengupayakan untuk stimulus yang berlebihan untuk mendorong pertumbuhan tetapi akan menjaga sikap fleksibel dalam hal guncangan ekonomi.

Melemahnya data ekonomi Tiongkok menimbulkan harapan bagi investor untuk adanya stimulus yang dapat menguatkan ekonominya, termasuk dari kebijakan-kebijakan bank-bank sentral utama.

Pada perdagangan pagi ini saham-saham perbankan yang berkapital besar berada di zona merah. Saham ICBC turun -1,16%, saham Bank of China turun -0,88%, saham Bank of Communication turun -0,55%, saham China CITIC Bank turun -0,34%, saham China Merchants Bank turun -0,18%.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan melemah dengan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan penantian hasil pertemuan bank sentral global lainnya. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2741-2639 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2917-3019.


Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here