Surplus perdagangan Korea Selatan diperluas dari bulan sebelumnya pada bulan Februari tapi sebagian besar karena impor menyusut pada kecepatan lebih cepat dari ekspor, data Korea Customs Service menunjukkan Selasa (15/03).
Surplus perdagangan membukukan hasil $ 7,38 miliar bulan lalu, dibandingkan dengan surplus $ 5,17 miliar pada bulan sebelumnya. Surplus Februari ini menandai 49 bulan berturut-turut surplus perdagangan. Namun secara tahunan penghitungan Februari turun 1,2 persen.
Secara bulanan peningkatan ini terutama disebabkan pemotongan impor yang melampaui penurunan ekspor. Ekspor anjlok 12,2 persen secara tahunan menjadi $ 36,4 miliar bulan lalu, sementara impor anjlok 14,6 persen menjadi $ 29,02 miliar. Ekspor negara itu telah jatuh setiap bulan sejak awal 2015.
Lihat : Inflasi Korea Selatan Februari Rebound
Pengiriman outbound perangkat komunikasi mobile, seperti telepon seluler, melonjak 9,9 persen secara tahunan, namun ekspor semikonduktor dan kapal anjlok masing-masing 12,6 persen dan 46,1 persen.
Penurunan juga terjadi untuk produk ekspor utama lainnya, termasuk mobil, suku cadang mobil, produk minyak bumi dan layar kristal panel.
Penurunan impor ini sebagian disebabkan harga minyak yang rendah.
Impor minyak mentah Korea merosot 30,6 persen secara tahunan menjadi $ 2,8 milyar pada Februari meskipun lonjakan 20,3 persen dalam volume tipis impor menjadi 95 juta barel dari 80 juta barel pada bulan yang sama tahun lalu.
Korea Customs Service menjelaskan harga rata-rata impor minyak mentah anjlok 42,3 persen secara tahunan pada bulan Februari.
Ekspor Korea ke Tiongkok tergelincir 12,9 persen pada tahun pada $ 8,9 miliar, menandai bulan kedelapan berturut-turut penurunan sejak Juli 2015.
Pengiriman ke negara-negara Uni Eropa naik 5 persen menjadi $ 3,08 miliar, tetapi pengiriman ke Jepang anjlok 15 persen menjadi $ 1,7 miliar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
