Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Kamis (24/03), Indeks Shanghai dibuka negatif, saat ini terpantau turun -26,17 poin atau -0,87 persen pada 2983.79. Pelemahan Indeks Shanghai terpicu pelemahan bursa Wall Street akibat anjloknya harga minyak mentah. Pelemahan indeks juga akibat aksi short selling perusahaan broker di Tiongkok.
Lihat : Akhir Negatif Indeks Shanghai 22 Maret Terpengaruh Pernyataan Gubernur PBOC
Bursa Saham AS ditutup melemah pada ahir perdagangan Rabu dengan merosotnya saham energi akibat penurunan harga minyak mentah di bawah $ 40 per barel. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 79,98 poin, atau 0,45 persen, ke 17,502.59. Indeks S & P 500 ditutup turun 13,09 poin, atau 0,64 persen, pada 2,036.71. Indeks komposit Nasdaq ditutup turun 52,8 poin, atau 1,1 persen, di 4,768.86.
Harga minyak mentah anjlok semalam, dengan harga minyak mentah berjangka AS tergelincir 4 persen menjadi $ 39,79, sementara harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 3,2 persen pada $ 40,47 per barel.
Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS melalui Administrasi Informasi Energi mengatakan persediaan minyak mentah naik 9,4 juta barel pekan lalu, yang tiga kali 3,1 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.
Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok, Persediaan Naik Tiga Kali Perkiraan
Indeks saham utama Tiongkok jatuh pada hari Kamis juga setelah media pemerintah melaporkan 35 broker domestik telah kembali melakukan bisnis short-selling setelah lama absen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang