Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat pada kuartal pertama 2016 karena pendapatan negara dari produksi minyak mentah dan pertanian turun.
Produk domestik bruto naik 5,46 persen dalam tiga bulan pertama dari tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Umum di Hanoi hari ini, Jumat (25/03). Yang membandingkan dengan yang dilaporkan sebelumnya laju 7,01 persen pada kuartal terakhir 2015 dan perkiraan median 6,1 persen dalam survei Bloomberg untuk kuartal ini.
Ekonomi “menghadapi tantangan termasuk pelemahan dalam harga minyak mentah internasional. Setiap penurunan harga lebih lanjut akan berdampak negatif terhadap anggaran negara tahun ini, “menurut Nguyen Bich Lam, kepala Kantor Statistik Umum. Vietnam biasanya merilis perkiraan pertumbuhan sebelum akhir kuartal, dan jumlahnya sering direvisi kemudian.
Lihat : Thailand Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Infrastruktur Digalakkan
Pendapatan negara dari minyak mentah turun 53 persen pada kuartal pertama, menurut pernyataan dari Kantor Statistik Umum.
Vietnam mengurangi produksi minyak mentah sebesar 3,7 persen menjadi 4 juta metrik ton pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya karena harga minyak dunia turun, menurut Lam. Minyak mentah pekan ini memperpanjang penurunannya di bawah $ 40 per barel di pasar global di tengah kebangkitan dalam dolar AS.
Produksi beras dari Mekong Delta, daerah padi terbesar di negara itu, turun 6,2 persen pada kuartal pertama, menyeret turun total produksi pertanian sebesar 2,7 persen, menurut Lam. “Cuaca yang tidak menguntungkan dengan kekeringan parah yang sedang berlangsung telah menekan produksi pertanian tahun ini,” kata Lam.
Data lainnya pada ekonomi Vietnam adalah :
– ekspor kuartal pertama naik 4,1 persen dari tahun sebelumnya
– impor kuartal pertama turun 4,8 persen dari tahun sebelumnya
– Pertumbuhan kredit di 1,54 persen pada 21 Maret dibandingkan akhir-2015
– Produksi industri naik 6,2 persen
– Manufaktur naik 7,9 persen
– pasokan uang kuartal pertama meningkat 3,1% per 21 Maret
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
