Produksi industri Jepang Februari turun terendah sejak 2011, terpicu turunnya ekspor yang melemahkan permintaan dan ledakan pabrik baja menghentikan produksi mobil dalam negeri di Toyota Motor Corp.
Produksi industri merosot 6,2 persen setelah naik 3,7 persen pada Januari, Kementerian Perdagangan Jepang menyatakan pada Rabu (30/03). Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan penurunan 5,9 persen.
Data ini menambah tanda-tanda lemahnya pemulihan dari kontraksi kuartal lalu, dengan pengiriman ke luar negeri menurun selama lima bulan terakhir dan permintaan domestik yang lemah. Hal ini menaikkan tekanan kepada para pembuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan Selasa bahwa pemerintah akan meningkatkan belanja setelah parlemen mengesahkan anggaran untuk 12 bulan mulai 1 April. Dia menolak usulan untuk paket fiskal tambahan.
Median dari ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah untuk pertumbuhan 0,6 persen pada periode Januari-Maret. Jika produk domestik bruto menyusut lagi, itu akan menjadi kontraksi kuartalan keenam dan resesi kedua sejak Abe kembali sebagai Perdana Menteri pada Desember 2012.
Abe berjanji untuk mereformasi negara dan menyeret ekonomi keluar dari deflasi. Sejak itu, inflasi naik, dan kemudian jatuh kembali ke sekitar 0 persen, dan ekonomi riil telah tumbuh total 2,1 persen.
Produksi dalam negeri mobil Toyota dan truk ringan turun 19 persen pada Februari dari tahun lalu. Perusahaan menghentikan produksi di pabrik perakitan di Jepang setelah ledakan di pabrik Aichi Steel Corp.’s Chita, yang memasok baja khusus untuk mesin, transmisi dan komponen chassis.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
