Setelah kantor statistik nasional Australia (ABS) Rabu pagi mengumumkan tingkat inflasi negeri tersebut selama 3 bulan pertama tahun ini, nilai tukar dollar Australia alias aussie anjlok parah oleh profit taking yang sangat besar. Pasalnya data indeks harga konsumen yang dilaporkan ABS pagi ini kontraksi melebihi perkiraan penurunan skor oleh ekonom.
Lihat: Dollar AS Sesi Asia 27 April Nyaman di Zona Merah
Sebelumnya pasar sudah ambil posisi jual terhadap pair AUDUSD, namun setelah rilis inflasi yang mengecewakan tersebut tekanan jual bertambah besar sehingga aussie terjun ke posisi terendah dalam sepekan. Inflasi Australia Q1-2016 kontraksi ke posisi -0,2% sedangkan periode sebelumnya 0,4%. Disisi lain pelemahan harga minyak mentah pagi ini oleh profit taking setelah menguat tajam perdagangan sebelumnya memberikan tekanan tambahan.
Lihat: Harga Minyak Mentah Naik Sekitar 3 Persen Terdukung Pelemahan Dollar AS
Pergerakan kurs aussie di sesi Asia (02:00:35 GMT) bergerak lemas terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah pada 0.7748 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs aussie anjlok 111 pips atau 1,1% dan nilai bergulir berada pada 0.7659.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair AUDUSD akan terus turun ke kisaran support 0.7625-0.7590. Namun jika terjadi koreksi naik akan menuju kisaran 0.7775-0.7821.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang