Indeks Hang Seng 29 April Tertekan Pelemahan Wall Street Dan Minyak Mentah

692

Pada awal perdagangan bursa Hong Kong akhir pekan Jumat (29/04), indeks Hang Seng dibuka negatif, saat ini terpantau turun -301,25 poin atau -1,41% pada 21086.78. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu pelemahan bursa Wall Street dan harga minyak mentah.

Lihat :Bursa Hong Kong 28 April Ditutup Naik Terdukung Keputusan Suku Bunga Fed

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis, karena anjloknya saham Apple dan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama 2016 ini. Indeks Dow Jones Industrial ditutup turun 1,17 persen, di 17,830.76, dengan penurunan saham Apple. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,92 persen, ke 2,075.81, dengan sektor teknologi informasi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah . Indeks Nasdaq ditutup turun 1,19 persen, pada 4,805.29.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Tertekan Pelemahan Saham Apple Dan Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, harga minyak mentah mundur selama jam Asia, dengan harga minyak mentah berjangka AS turun 0,39 persen menjadi $ 45,85 per barel setelah naik 1,54 persen semalam, sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent berjangka turun 0,52 persen menjadi $ 47,89.

Pada pagi ini saham-saham energi merosot. Saham PetroChina turun -3,38%, saham CNOOC turun -2,63%, saham China Petroleum & Chemical turun -2,14%.

Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun -224,00 poin atau -1,06% pada 20,964.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 21,188.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga, namun bisa bergerak negatif dengan BOJ tidak melonggarkan kebijakan moneternya. Pergerakan bursa Tiongkok bisa menjadi penentu, yang jika terus melemah akan menekan bursa Hong Kong. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 20.826-20.329 dan kisaran Resistance 21.819-22.366.

 

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here