Kemajuan ekonomi Indonesia diperpanjang sampai April, dengan kenaikan kuat dalam masuknya pesanan baru memimpin produsen untuk meningkatkan produksi lagi. Bisnis menambahkan pekerja tambahan lebih dari sebulan dan juga membeli lebih banyak barang. Meskipun demikian, ada tanda-tanda peningkatan kapasitas berlebih, karena tingkat kerja menurun pada tingkat yang lebih tajam.
Sementara itu, tingkat persediaan yang menumpuk, dengan tekanan inflasi tetap lemah. Disesuaikan dengan faktor musiman, Nikkei Indonesia Purchasing Managers ‘Manufacturing Index (PMI) – indeks pengukur yang dirancang untuk memberikan angka tunggal dari manufaktur kondisi bisnis -adalah naik dari 50,6 pada bulan Maret mencapai tertinggi 21-bulan menjadi 50,9 pada April.
Dari lima sub-komponen dari PMI, pesanan baru merupakan pendorong utama dari peningkatan. Bulan April melihat pertumbuhan pekerjaan baru naik tercepat sejak September 2014, dengan kenaikan kontrak baru dan peningkatan permintaan.
Selanjutnya, perusahaan menaikkan tingkat produksi lagi pada bulan April. Tingkat ekspansi itu, bagaimanapun, sedikit berubah dari sedikit kecepatan yang tercatat pada bulan Maret.
Sedangkan permintaan domestik terus membaik, bisnis mengisyaratkan kelemahan yang sedang berlangsung di pasar ekspor. Pesanan baru dari luar negeri menurun untuk bulan kesembilan belas pada tingkat paling tajam secara tahunan. Tingkat kerja yang diselenggarakan oleh produsen Indonesia menurun untuk 23 bulan berturut pada bulan April.
Namun demikian, perusahaan menambahkan tenaga kerja mereka, seperti yang terjadi pada bulan Maret. Yang mengatakan, tingkat penciptaan lapangan kerja tetap berjalan.
Sementara itu, jumlah pembelian pada produsen Indonesia naik pada bulan April, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan secara keseluruhan dalam persediaan pra-produksi.
Pertumbuhan tingkat pembelian tertinggi 21-bulan, sedangkan tingkat ekspansi dalam kepemilikan bahan baku dan barang setengah jadi adalah yang paling baik sejak September 2014.
Persediaan barang jadi juga meningkat pada bulan April, tetapi tingkat akumulasi menurun dari yang dicatat pada bulan sebelumnya.
Di tengah laporan tentang harga yang lebih tinggi dibayar untuk berbagai bahan baku dalam mata uang dolar, biaya input naik lebih lanjut pada bulan April.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
