Pada penutupan perdagangan Selasa (03/05), indeks Hang Seng di Bursa Hongkong ditutup turun –390,11 poin, atau -1,85 persen, ke 20676.94. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu kinerja negatif saham property. Pelemahan bursa Hong Kong hari ini merupakan penurunan paling dalam hampir 12 minggu.
Lihat : Indeks Hang Seng 29 April Tertekan Pelemahan Wall Street Dan Minyak Mentah
Pelemahan saham property tertekan kekuatiran bubble property di Hong Kong.
Pada kuartal pertama tahun 2016, jumlah unit perumahan yang masih di bawah konstruksi mencatat rekor baru: 13.300, demikian South China Morning Post melaporkan, mengutip data Biro Transportasi dan Perumahan Hong Kong.
Sebagai perbandingan pada 2015, 11.300 rumah baru diselesaikan. Tahun ini, jumlahnya akan melompat 61% menjadi 18.200. Selama tiga sampai empat tahun ke depan, 92.000 rumah baru akan menekan pasar.
Lihat : Kekuatiran Bubble Property Hong Kong
Pada perdagangan pagi ini saham-saham property anjlok. Saham Hang Lung Properties Ltd turun -4,26%, saham Sun Hung Kai Properties Ltd turun -2,50%, saham Cheung Kong Property Holdings Ltd turun -2,44%.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng turun -339 poin atau -1,63% pada 20,515.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 20,854.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran di pasar property dan memburuknya manufaktur Tiongkok. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 20.031-19.534 dan kisaran Resistance 21.024-21.571.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang