Mengakhiri perdagangan valas Singapura hari Kamis (12/05), kurs SGD alami tekanan jual yang cukup kuat setelah 2 hari berturut berhasil menguat. Dalam 2 hari tersebut pada sesi Asia dan Eropa mata uang Singapura ini alami pelemahan namun masuki sesi Amerika menguat kembali. Namun kini kekuatan dollar AS terhadap mayoritas kurs global lebih dominan sehingga membuat dollar Singapura dan rupiah alami tekanan.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa Berjaya Kembali, Kurs Komoditas Unggul
Terhadap kurs rupiah, pergerakan dollar Singapura yang sudah melemah diawal perdagangan berhasil balik arah menekan rupiah. Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir lemah di kisaran 9717.97 setelah perdagangan sebelumnya ditutup lemah di 9716.25. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air hari ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih rendah menjadi 9,771.17 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,740.01.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (09:15:11 GMT) bergerak lemah di kisaran 1.3691 setelah diawal perdagangan dibuka lemah pada level 1.3681. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.3679.
Secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD akhir perdagangan diperkirakan bearish, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan sore ini di 1.3696 dan posisi rendah di 1.3644 pair ini berpotensi turun di kisaran 1.3702 malam nanti.