Pada penutupan perdagangan Kamis (19/05), indeks Hang Seng di Bursa Hongkong ditutup turun -132,08 poin, atau -0,67 persen, ke 19694.33. Pelemahan indeks Hang Seng merupakan terendah 2,5 bulan tertekan kekuatiran kenaikan suku bunga AS bulan Juni.
Lihat : Awal Indeks Hang Seng 19 Mei Tertekan Hasil Risalah FOMC Dan Pelemahan Minyak Mentah
The Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua lebih kuat serta inflasi dan pasar kerja menguat, demikian rilis dari risalah pertemuan kebijakan April bank sentral AS yang dirilis dinihari tadi Kamis (19/05).
Pandangan itu, diungkapkan oleh sebagian besar pembuat kebijakan Fed pada pertemuan kebijakan terakhir, menunjukkan bank sentral lebih dekat ke mengangkat suku bunga lagi dibandingkan perkiraan dari Wall Street .
“Sebagian besar peserta menilai bahwa jika data yang masuk konsisten dengan pertumbuhan ekonomi meningkat pada kuartal kedua, pasar tenaga kerja terus menguat, dan inflasi membuat kemajuan menuju tujuan 2 persen komite, maka kemungkinan akan sesuai untuk komite untuk meningkatkan target untuk suku bunga federal pada bulan Juni, “menurut risalah.
Lihat : Risalah FOMC : The Fed Memungkinkan Kenaikan Suku Bunga Bulan Juni
Investor yang telah khawatir tentang kesehatan ekonomi Tiongkok, menjadi lebih berhati-hati karena risalah dari pertemuan Federal Reserve terakhir menunjukkan pejabat bank sentral merasa ekonomi AS bisa siap untuk kenaikan suku bunga AS pada bulan Juni.
Hampir semua sektor utama jatuh, dengan saham energi memimpin penurunan.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng turun -87 poin atau 0,44% pada 19,599.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,686.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng berpotensi melemah terbatas tertekan pelemahan ekonomi domestik dan Tiongkok. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 19.162-18.617 dan kisaran Resistance 20.196-20.686.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang