Saham Asia jatuh ke level penutupan terendah dalam hampir tujuh minggu, karena penguatan yen yang membebani eksportir Jepang dan spekulasi bahwa AS hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga.
MSCI Asia Pacific Index mundur 0,8 persen menjadi 125,17 pada pukul 15:03 di Tokyo, dengan semua 10 kelompok industri menurun. Kerugian terbesar datang dari Jepang dan Cina, dengan indeks Topix yang anjlok sebesar 0,9 persen setelah yen menguat terhadap dolar, sementara indeks komposit Shanghai turun lebih besar yaitu 1,2 persen.
Indeks S & P 500 tergelincir 0,2 persen karena meningkatnya spekulasi akan kenaikan suku bunga pinjaman AS.
Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard mengatakan bahwa ia yakin bahwa sikap Inggris terhadap Uni Eropa untuk mempengaruhi keputusan bank sentral AS. Pendapat yang sama juga ditunjukkan oleh pimpinan Fed dari San Francisco, John Williams dan Patrick Harker dari Fed Philadelphia. Ketua Fed Janet Yellen akan memberikan pernyataannya pada hari Jumat pada pertemuan Federal Open Market Committee AS yang akan berlangsung pada tanggal 14-15 Juni mendatang.
Pasar tetap rapuh karena spekulasi tentang kenaikan suku bunga AS pada bulan Juni akan menimbulkan beberapa ketakutan akan ketangguhan pertumbuhan global dimasa yang akan datang, demikian pernyataan Niv Dagan, direktur eksekutif Peak Assets Management LLC yang berbasis di Melbourne. Kenaikan suku bunga Fed didalam kondisi perekonomian yang lesu adalah fokus utama pembicaraan di kalangan investor saham yang telah memperoleh manfaat dari biaya pinjaman rendah secara historis sejak krisis keuangan tahun 2008.
Indeks Straits Times Singapura turun 0,8 persen dan FTSE Bursa Malaysia KLCI Index tergelincir 0,3 persen. Shanghai Composite Index jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari di tengah spekulasi harga bahan baku yang akan terus melemah ditengah rebound ekonomi yang dianggap masih rapuh. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,4 persen dan indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,7 persen di sebagian besar perdagangan terakhir. Omset perbankan juga merosot baik di Shanghai maupun di Hong Kong.
Indeks Taiex melemah 0,5 persen menyusul lonjakan 2,6 persen pada hari Senin. Moody Corp memperkirakan pertumbuhan ekonomi pulau itu akan tepat di atas 1 persen di tahun 2016. S & P / ASX 200 Index tergelincir 0,4 persen dan Selandia Baru S & P / NZX 50 Index Australia turun 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,9 persen.
Di Jepang, eksportir menjadi penyebab utama penurunan Topix, dengan Toyota Motor Corp merosot 1,4 persen dan Hitachi Ltd menurun 2,4 persen. Pergerakan harga saham perusahaan raksasa ini sangat terkait erat dengan ayunan yen. Para investor menimbang komentar dari Menteri Keuangan Taro Aso, yang mengatakan pemerintah tidak memiliki niat lebih lanjut untuk menurunkan mata uang untuk meningkatkan daya saing dan benar-benar tidak berniat mendevaluasi yen secara berkelanjutan.
Indeks S & P 500 tergelincir 0,2 persen. Hari Senin kemarin hanya sekitar 5,9 miliar lembar saham yang diperdagangkan di bursa AS, 20 persen di bawah rata-rata tiga bulan. Monsanto Co naik ke tertinggi 10-bulan setelah Bayer AG menawarkan untuk membelinya sebesar $ 62 miliar setelah pembuat benih ini meningkatkan hasil produksinya.
Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang