Kinerja Obligasi KorSel Masih Solid

665

Ekonomi Korea Selatan semakin memburuk kecuali kabar baik bagi pasar obligasi berkinerja terburuk di Asia selama tiga bulan terakhir.

Obligasi menguat hari Rabu di Seoul setelah laporan menunjukkan kenaikan dalam kontrak ekspor untuk bulan Mei dan harga konsumen yang datar sejak bulan April. Sementara pembuat kebijakan meninggalkan suku bunga acuan pada rekor terrendah yaitu di 1,5 persen bulan lalu, hasil pertemuan para bankir pada tanggal 13 Mei lalu menunjukkan bahwa salah satu anggota dewan menyerukan penurunan suku bunga “di waktu dekat.”

Spekulasi mengintensifkan bahwa BOK akan memangkas suku bunga bulan depan ditengah-tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan restrukturisasi besar-besaran di industri pelayaran dan galangan kapal. Sementara sebagian besar ekonom memprediksi bank sentral akan mengambil kebijakan penting pada pertemuan tanggal 9 Juni nanti.

Nilai tukar Won naik sekitar 0,3 persen dalam tiga bulan yang berakhir 31 Mei. Imbal hasil surat utang bertenor tiga tahun naik dari rekor rendah 1,41 persen menjadi 1,50 persen pada tanggal 9 Mei lalu. Namun di tengah aksi jual aset emerging-market pada tanda-tanda kenaikan tarif AS yang semakin mendekat, turun menjadi 1,44 persen.

Harapan untuk penurunan suku bunga di bulan Juli akan menjaga yield tiga tahun tetap di atas 1,50 persen, menurut Ryu Muda Jae, kepala divisi pendapatan tetap pada Samsung Asset Management Co, yang ber kantor pusat di Seoul, yang mengawasi ₩ 202 triliun. Dongbu Securities Co memperkirakan kisaran 1,42 persen menjadi 1,5 persen bulan ini, dan NH Futures Co memprediksi 1,40 persen menjadi 1,55 persen.

Prospek penurunan suku bunga mendorong pelemahan won sampai 3,6 persen kuartal ini, kinerja terburuk di Asia setelah ringgit Malaysia, sementara indeks Kospi turun 0,6 persen.

Imbal hasil surat utang 10 tahun Korea masih lebih menarik dibandingkan dengan 0,81 persen di Taiwan dan tarif negatif di Jepang dan sebagian Eropa.

“Di antara negara-negara Asia, Korea Selatan adalah salah satu dari sedikit negara yang sehat fiskal dan juga menawarkan hasil positif yang solid,” kata Choi dari Mirae Asset.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here