Dollar AS Sedang Tidak Laku, Kekuatannya Dicuri

562

Pada perdagangan forex pekan lalu, nilai tukar dollar AS diperdagangkan sedikit lebih rendah terhadap semua utamanya alias kurang laku dibandingkan perdagangan pekan sebelumnya oleh beberapa kejadian di pasar global. Pelaku pasar keuangan global pekan lalu fokus pada keputusan bank-bank sentral negara ekonomi besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan Swiss, dan atas semua keputusan pemangku kebijakan moneter negara-negara tersebut tidak ada yang berani mengubah kebijakan moneternya.

Dari keempat bank sentral tersebut keputusan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang paling mengecewakan pasar khususnya yang memiliki portofolio dollar cukup besar, sehingga dollar alami tekanan yang cukup besar. Pasalnya tahun ini Fed menjanjikan akan menaikkan suku bunganya sebanyak 4 kali, namun hingga pertengahan tahun ini belum ada kenaikan yang dilakukan sejak pertemuan terakhir mereka di bulan Desember 2015.

Federal Reserve AS memberikan salah satu alasan belum menaikkan suku bunganya menimbang polemik yang terjadi di kawasan Eropa yaitu referendum Brexit. Dalam referendum tersebut akan diputuskan apakah Inggris akan keluar dari Uni Eropa atau tetap. Dalam beberapa jajak pendapat banyak yang mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa, sehingga timbul ketidak pastian pasar dan menguntungkan aset safe haven seperti kurs yen dan emas.

Namun akhir pekan lalu  politisi Inggris menangguhkan kampanye referendum Brexit untuk hari kedua  menyusul kematian pendukung anti Brexit yaitu Jo Cox oleh tindakan kriminal.

Mengamati pergerakan nilai tukar di pasar spot forex, akhir pekan lalu dollar alami pelemahan terhadap poundsterling, euro  dan yen Jepang demikian juga terhadap kurs komoditas meskipun harga minyak mentah sepanjang pekan lalu alami pelemahan.

Lihat: Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Melonjak; Mingguan Masih Negatif 2 Persen

Melihat katalis penggerak pekan lalu, data  konstruksi perumahan baru di AS mengalami penurunan  di bulan Mei menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat. Laporan itu menunjukkan pembangunan perumahan mulai turun tipis sebesar 0,3 persen   sebesar 1.164.000 di bulan Mei dari perkiraan April direvisi dari 1.167.000. Selain itu pemerintah juga melaporkan untuk  izin bangunan yang merupakan indikator permintaan perumahan masa depan naik 0,7 persen ke tingkat tahunan sebesar 1.138.000 di bulan Mei dari tingkat April revisi dari 1.130 juta.

Pekan lalu secara mingguan dollar AS telah anjlok sebesar 0,5 persen terhadap semua rival-rival utamanya, dan secara harian akhir pekan lalu juga anjlok sebesar 0,5 persen. Namun terhadap kurs komditas hanya terhadap dollar Canada menguat secara mingguan.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here