Tingginya nilai tukar yen Jepang di pasar forex sebulan terakhir hingga menanjak ke puncak tertinggi 2 tahun terhadap dollar AS semakin menakutkan BOJ dan pemerintah Jepang menjadi tekanan kuat bagi yen sesi Asia hari Selasa (21/6). BOJ melihat kenaikan yen secara sepihak ini sangat membahayakan apalagi tingkat inflasi negeri tersebut belum berhasil mencapai target.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyatakan bank sentral telah gagal untuk mencapai target inflasi dalam dua tahun yang ditetapkan pada tahun 2013, sehingga memberi sinyal bagi BOJ untuk menambah stimulus lebih banyak beberapa bulan mendatang.
Sentimen diatas sudah bergulir sejak awal pekan namun lemahnya dollar AS dihajar oleh kurs euro dan poundsterling membuat yen masih dapat melanjutkan rally yang terbentuk selama 10 hari perdagangan berturut.
Lihat: Dollar AS Sesi Asia 21 Juni Sedang Kritis
Pergerakan kurs yen di sesi Asia (03:30:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lemah pada 103.93 di awal perdagangan (00.00 GMT) turun 0,1% dan nilai pair bergulir berada pada 103,98.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam masih berpotensi menguat, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya lanjut naik ke kisaran 104.48-104,91. Namun jika terjadi koreksi, pair dapat turun kembali ke kisaran 103,40-103,12.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang