Dollar AS Sesi Asia 22 Juni Tidak Mampu Kuat Lagi

604

Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (22/6) dollar AS berusaha meninggikan dirinya diawal perdagangan terhadap rival-rival utamanya dengan menggunakan kekuatan perdagangan sebelumnya. Namun tampaknya fundamental rival-rivalnya tersebut lebih kuat sehingga terangkat kembali menekan dollar AS setelah perdagangan semalam habis dihajar.

Sebelumnya dollar AS terangkat tinggi setelah sempat jatuh ke posisi terendah 9 hari merespon pidato Janet Yellen dihadapan kongres AS komisi perbankan, dalam laporannya semalam memberikan harapan positif untuk kenaikan suku bunga yang bertahap setelah dikecewakan laporan pasar tenaga kerja yang buruk bulan lalu.

Pagi ini kurs kawasan Eropa seperti poundsterling dan euro naik kembali oleh ekspektasi positif Inggris tidak akan meninggalkan Uni Eropa pada referendum Brexit tanggal 23 Juni nanti. Demikian juga terhadap kurs komoditas seperti aussie, dollar Canada dan kiwi dollar.

Lihat: Harga Minyak Mentah Rebound Setelah Penurunan Persediaan Minyak Mentah AS

Terhadap yen, dollar masih belum mampu memperpanjang tekanannya menimbang fokus pasar pada valas Eropa yang membuatnya retreat terhadap semua rival utamanya. Untuk pergerakan hari ini tidak banyak data ekonomi yang bisa menjadi penggerak pasar, hanya data penjualan rumah di AS dan pernyataan Janet Yellen hari kedua di hadapan kongres AS.

Disisi rivalnya, harapan Inggris tidak akan keluar dari Uni Eropa masih menjadi fokus perdagangan bursa global sehingga perkembangan terkini di Inggris akan menjadi perhatian khusus.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia pagi ini  turun kembali hingga  0,1 persen setelah dibuka pada posisi 94,05  dan bergulir pada posisi 93,97. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS naik hingga  0,5 persen.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here