Bursa-bursa saham global diperdagangkan mendekati satu minggu tertinggi dan pound mendekati level terkuat dalam lima bulan, sehari sebelum warga Inggris memilih apakah akan meninggalkan keanggotaan di Uni Eropa atau. Minyak dan tembaga memimpin kenaikan di komoditas.
MSCI All Country World Index naik kurang dari 0,1 persen pada 09:51 di London, setelah naik 2,6 persen selama tiga sesi terakhir. Stoxx Europe 600 Index berayun antara keuntungan dan kerugian, sementara indeks MSCI dari saham-saham di Asia termasuk Jepang naik 0,6 persen. Jepang Topix kehilangan 0,7 persen, indeks ini dipakai sebagai tolok ukur kemajuan di Hong Kong, Shanghai dan Singapura.
Mata Uang
Sterling naik 0,1 persen menjadi $ 1,4668, setelah sempat mencapai tertinggi lima bulan dari $ 1,4783 pada hari Selasa. Nilai tukar pounds telah melonjak 3,4 persen selama lima sesi terakhir.
The Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,2 persen, setelah kenaikan beruntun empat hari sampai hari Selasa kemarin. Yen naik 0,3 persen menjadi 104,43 terhadap greenback, menambah kenaikan untuk bulan ini menjadi sekitar 6 persen. Dolar Australia dan Selandia Baru menguat 0,4 persen.
Komoditas
Minyak mentah naik 1,1 persen menjadi $ 50,40 per barel di New York setelah data industri AS menunjukkan stok minyak mentah menurun. Persediaan turun 5,2 juta barel pekan lalu, demikian data yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute. Sementara data pemerintah hari Rabu ini diperkirakan akan menunjukkan persediaan turun sebanyak 1,5 juta barel, tetapi untuk sementara masih lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun.
Emas sedikit berubah, setelah meluncur 2,4 persen selama dua hari terakhir.
Jagung naik 0,8 persen di Chicago. Harga turun pada Selasa di tengah naiknya pasokan di wilayah tanam AS dan Brazil, yang merupakan negara eksportir top dunia.
