Bursa Saham Eropa berakhir anjlok pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat setelah keputusan referendum U.K. memilih untuk meninggalkan Uni Eropa mengguncang pasar global.
Indeks pan-European Stoxx 600 ditutup turun sekitar 7 persen lebih rendah pada hari itu.
Indeks FTSE berakhir pada posisi 6.138,69, turun -199,41 poin atau -3,15%
Indeks DAX berakhir pada posisi 9.557,16, turun -699,87 poin atau -6,82%
Indeks CAC berakhir pada posisi 4.106,73, turun -359,17 poin atau -8,04%
Indeks IBEX 35 berakhir pada posisi 7.787,70, turun -1.097,60 poin atau -12,35%
Hasil tak terduga dari referendum mengirim sterling ke terjun bebas, menyentuh level terendah terhadap dolar sejak tahun 1985 di hari Jumat pagi sekitar $ 1,3224. Ini diperdagangkan pada $ 1,3645 sekitar penutupan pasar saham Eropa.
Saham perbankan terpukul, dengan U.K. Barclays dan Royal Bank of Scotland baik mengakhiri sesi sekitar 18 persen lebih rendah.
Bank-bank Eropa yang berkantor pusat di luar Inggris juga turun tajam. Saham bank Yunani dan Italia, yang sudah di bawah tekanan karena kekhawatiran tentang tumpukan utang buruk mereka.
Saham Alpha Bank dan Eurobank Ergasias ditutup sekitar 30 persen lebih rendah, sementara Italia Intesa Sanpaolo ditutup sekitar 23 persen ke bawah.
Saham bank Perancis dan Jerman juga jatuh, dengan Deutsche Bank berakhir sekitar 14 persen lebih rendah pada Jumat.
Harga minyak mentah merosot, sementara emas, yang disebut safe haven aset, melonjak sebanyak 5,5 persen. Ini membantu saham dari penambang logam mulia Sumber Daya Randgold dan Fresnillo naik ke atas FTSE 100.
Saham Asia juga merosot, dengan patokan Jepang Nikkei 225 jatuh untuk menutup 7,9 persen lebih rendah.
Pengecer Inggris terkena, mungkin karena kekhawatiran pengaruh Brexit bisa saja menekan kepercayaan konsumen dan belanja. Saham seperti Next dan Marks & Spencer anjlok.
Saham Wisata dan rekreasi saham juga di bawah tekanan. Saham maskapai anggaran EasyJet ditutup lebih dari 14 persen lebih rendah.
Housebuilders merasa panas, karena ketidakpastian atas investasi di Inggris Raya pasca-Brexit. Taylor Wimpey dan Persimmon berada di bawah FTSE 100, menutup lebih dari 27 persen turun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah setelah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang