Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Rabu (29/06), indeks Hang Seng bergerak positif, saat ini terpantau naik 162,02 poin atau 0,82% pada 20334.48. Penguatan indeks Hang Seng terdorong penguatan bursa Wall Street dan Eropa serta meredanya kekuatiran Brexit.
Lihat : Bursa Hong Kong 28 Juni Berakhir Turun Masih Tertekan Kekuatiran Brexit
Bursa Saham AS ditutup lebih dari 1,5 persen lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Selasa di AS, terangkat oleh kenaikan harga minyak mentah. Kenaikan juga didukung dengan mulai meredanya kekuatiran Brexit. Indeks Dow Jones ditutup naik 1,57 persen, di 17,409.72, dengan kenaikan tertinggi saham Travelers. Indeks S & P 500 ditutup naik 1,78 persen, pada 2,036.09, dengan sektor energi memimpin semua sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup naik 2,12 persen, pada 4,691.87.
Lihat :Bursa Wall Street Terangkat Kenaikan Minyak Mentah
Bursa Eropa semalam juga berakhir di zona positif dengan meredanya kekuatiran Brexit.
Kekuatiran Brexit juga mereda, setelah pembuat kebijakan akan menahan dampak keputusan U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa dengan langkah-langkah stimulus.
Pada perdagangan pagi ini, saham-saham perbankan, asuransi dan perusahaan dengan bisnis yang terkait dengan Inggris pulih dari kerugian mereka dalam dua hari terakhir.
Saham CK Hutchison Holdings memimpin reli, naik 2,44 persen menjadi HK $ 84,0, setelah menjadi blue chip yang terburuk blue chip berkinerja selama tiga hari.
Saham HSBC naik tipis 0,97 persen menjadi HK $ 46,80, sedangkan saham Standard Chartered naik 1,07 persen menjadi HK $ 56,55.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau naik 189,00 poin atau 0,94% pada 20,342.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 20,153.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan penguatan bursa global dan meredanya kekuatiran Brexit. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 19.847-19.387 dan kisaran Resistance 20.828-21.332.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang