Bursa Saham Asia Pasifik Turun Dan Mendapatkan Tekanan Dari Pasar Obligasi

478

MSCI All-Country World Index turun 0,4 persen pada 09:04 waktu London.
Stoxx 600 turun 1,3 persen, jatuh untuk hari kedua. Pasar Saham Amerika akan buka lagi malam ini setelah libur Hari Kemerdekaan.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 persen, penurunan pertama dalam seminggu. Indeks saham acuan mundur di Hong Kong dan Jepang, sedangkan Shanghai Composite Index naik 0,6 persen.

Minyak mentah Brent turun 1,7 persen menjadi $ 49,26 per barel, dan akan naik sekitar $ 60 pada akhir 2017, menurut Ian Taylor, chief executive dari Vitol Group Cos., tempat perdagangan minyak independen terbesar di dunia.

Perak turun 2,2 persen, mengakhiri kenaikan dua hari yang naik sebesar 8,6 persen yang menandai reli tertajam dalam lima tahun.

Emas turun 0,4 persen, semakin menjauh dari harga penutupan tertinggi sejak Maret 2014.

Nikel tergelincir 0,6 persen di London. Sempat melonjak 14 persen selama lima sesi terakhir setelah Menteri Lingkungan Filipina Gina Lopez mengumumkan rencana untuk audit operasi pertambangan yang ada di wilayah Negara ini yang diperkirakan akan dapat mengganggu produksi. Tembaga dan aluminium kehilangan setidaknya 0,4 persen, memperpanjang retret hari Senin kemarin.

Harga minyak sawit turun sebanyak 2,1 persen di Kuala Lumpur. Malaysia merupakan produsen terbesar kedua minyak sawit, di belakang Indonesia, dan pasar keuangan akan ditutup untuk liburan selama dua hari ke depan.

Mata Uang

Pound jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga dekade terhadap dolar, mendekati level yang dicapai pekan lalu pasca hasil referendum rakyat Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Gubernur Bank of England Mark Carney akan memberikan konferensi pers di London, Selasa sore ini di mana ia mungkin menguraikan lebih rinci lagi mengenai dampak dari keputusan U.K. untuk keluar dari blok Eropa.

Indeks yang diterbitkan oleh YouGov Plc dan Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis menunjukkan pesimisme tentang prospek ekonomi hampir dua kali lipat dalam minggu-minggu kedepan setelah tanggal 23 Juni lalu.
Sterling tergelincir 0,9 persen menjadi $ 1,3167 dan 84,68 pence per euro.

Yen naik 0,8 persen menjadi 101,79 per dolar. Dolar Australia turun 0,3 persen, setelah naik 1,2 persen selama dua sesi terakhir.Pemilihan nasional pada akhir pekan gagal menghasilkan pemenang yang jelas sementara penghitungan suara masih berlangsung. Rand meluncur 1,4 persen, penurunan terbesar di antara 31 mata uang utama.

Obligasi

Imbal hasil pada 30 tahun AS Treasuries meluncur tujuh basis poin ke 2,15 persen, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Australia bertenor 10-tahun turun sebanyak sembilan basis poin ke 1,92 persen, rekor setelah pertemuan RBA.

Di Taiwan turun empat basis poin ke belum pernah terjadi sebelumnya yaitu 0,70 persen setelah bank sentral pulau ini menyampaikan bahwa pemerintah telah mengurangi tingkat suku bunga overnight.

Utang pemerintah Jepang yang bertenor 10-tahun ber imbal hasil minus 0,24 persen, tingkat terendah yang pernah terjadi, dan hasil pada catatan 20 tahun dimana rekor terendahnya adalah menyentuh level 0,03 persen.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here