Setelah 5 hari perdagangan berturut yen mendapat tekanan jual yang cukup besar hingga mencapai posisi terburuk dalam 8 pekan terakhir, berbalik arah dan menguat melawan rival utamanya dollar AS. Sejak awal perdagangan sesi Asia (21/7) yen masih berkubang di zona merah, namun setelah BOJ memberikan khabar terbarunya berubah kuat.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyatakan kondisi Jepang terkini tidak memungkinkan dan dibutuhkan untuk melakukan “moner helicopter”, sekaligus memberikan sinyal bahwa dalam pertemuan pekan depan mereka tidak akan melakukan aksi mengubah kebijakan.
Perdagangan sebelumnya yen tertekan oleh laporan media setempat bahwa pemerintah Jepang akan meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai ¥ 20 triliun ($ 187 miliar), melebihi perkiraan sebelumnya yang hanya ¥ 10 triliun.
Pergerakan kurs yen di sesi Eropa (10:20:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih tinggi pada 106.86 di awal perdagangan (00.00 GMT) turun 1,3% dan nilai pair bergulir berada pada 105,72.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam berpotensi lemah, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya dapat turun ke kisaran 105,49-105.01. Namun jika tidak sampai kisaran tersebut, maka pair dapat naik kembali ke kisaran 107,80.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang



